Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Tak Dibayar, PNS di AS Harus Jual Barang buat Makan

Kompas.com - 07/10/2013, 20:36 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bersyukurlah para pegawai negeri sipil (PNS) Indonesia, yang sampai hari ini masih bisa bekerja dan meniknati gaji bulanan. Di Amerika Serikat, para PNS yang bekerja di instansi pemerintah sekarang harus berputar otak untuk bisa mendapat uang, karena pemerintah AS terhenti dan tak bisa membayar gaji para pegawainya.

Sebagaimana yang dialami oleh Mekayla Coleman. Salah seorang PNS yang bekerja di bagian IT akademi militer AS, Defense Acquisition University ini harus menjual pernak-pernik milik bayinya untuk memperoleh uang.

"Harganya bisa dinego. Namun saya mohon, pembeli yang ingin membeli harus serius, karena saat ini saya sangat membutuhkan uang. Pernak-pernik bayi saya jual 300 dollar AS saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari CNBC, Senin (7/10/2013).

Coleman tak memiliki cara lain untuk memperoleh uang, kecuali menjual barang-barang yang tersisa. Seluruh tabungannya telah habis untuk membeli rumah, yang baru saja ditempati. Dia tidak lagi memiliki tabungan, bertepatan dengan terhentinya kegiatan pemerintah AS.

"Tentunya kondisi ini tidak terlalu menyenangkan. Suami saya sebenarnya bekerja, namun gaji yang dia peroleh tak sebesar gaji saya," jelasnya.

Coleman bukanlah satu-satunya PNS di AS yang kesulitan uang. Saat ini, banyak sekali para pegawai pemerintah yang menawarkan barang-barang pribadinya melalui situs lelang Craigslist dan eBay. Barang-barang yang dijual antara lain tiket pertandingan olahraga, baju buatan desainer dan sebagainya.

Sementara itu, seorang pegawai lepas di instansi pemerintah AS, Richard, juga menempuh hal yang sama. Delapan bulan lalu, dia membeli seperangkat drum merek Yamaha senilai 1.200 dollar AS. Namun, barang itu saat ini dia lego seharga 500 dollar AS saja.

Richard mengaku khawatir, karena hingga saat ini pemerintah AS belum berjalan sehingga dia tidak mendapatkan bayaran atas pekerjaannya. Padahal, persediaan uangnya semakin menipis.

"Jika terhentinya pemerintah AS cukup lama, saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya saat ini. Saya telah bekerja lebih dari 25 tahun. Bekerja di sini begitu stres. Bahkan saking stresnya, saya pernah sampai operasi jantung pada 2008," jelasnya.

Jual Koleksi

Adapun Natalie S., yang telah bekerja sebagai pegawai pemerintah di salah satu instansi sejak lulus dari kuliahnya 6 tahun lalu mengungkapkan, dia sangat khawatir dengan kondisi yang terjadi saat ini. Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, dia memilih menjual rak buku seisinya.

Barang-barang yang dia jual antara lain seluruh koleksi buku, papan setrika, sepatu hujan, selimut bulu angsa dan pembatas buku yang dia beli dari Perancis.

"Saya masih punya tabungan setidaknya untuk keperluan 1 bulan ke depan. Orang tua saya juga telah menawarkan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan hidup saya," ujar Natalie.

Sementara itu, Lisa Braswell, analis yang bekerja di Institut Kesehatan Nasional, telah menjual 28 barangnya melalui eBay, yang sebagian di antaranya adalah barang-barang mahal. Diperkirakan, dia meraup antara 15.000 dollar AS hingga 20.000 dollar AS (antara Rp 150 juta-Rp 200 juta) dari penjualan itu.

"Sepekan yang lalu, saya tidak pernah berpikir mengenai uang. Namun, akhirnya saya terusik karena pemerintah AS tak kunjung berjalan," ungkapnya.

Situs jual-beli yang populer di AS, seperti TaskRabbit kebanjiran peminat, terutama dari para PNS yang butuh uang. Barang-barang yang ditawarkan melalui situs tersebut melonjak, seiring dengan mendesaknya kebutuhan dana di kalangan PNS AS.

"Banyak sekali para pegawai pemerintah yang memasang penawaran, dan beberapa di antaranya telah siap untuk dijual," ujar Johnny Brackett, senior manager marketing and communication TaskRabbit.

Dalam sehari, TaskRabbit menerima aplikasi penjualan rata-rata sebanyak 13.000 aplikasi. Namun untuk saat ini aplikasi yang masuk ke situs jual beli tersebut rata-rata mencapai 15.000 per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com