Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inalum Kembali ke RI, Soal Harga Ditentukan Arbitrase

Kompas.com - 01/11/2013, 15:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, sesuai perjanjian, seluruh aset PT Inalum telah menjadi milik pemerintah Indonesia per hari ini, Jumat (1/10/2013). Sementara itu, masalah harga pengambilalihan akan diselesaikan melalui arbritrase Internasional Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) seperti diatur dalam MA.

"Per hari ini seluruh aset PT Inalum sudah kembali ke Indonesia. Jadi Kementerian BUMN punya aset baru, kata Hidayat seusai rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat ( 1/10/2013 ).

Dalam rapat yang juga diikuti Menteri BUMN Dahlan Iskan itu, Hidayat melaporkan kepada Presiden perihal berakhirnya kerjasama dengan Nippon Asahan Aluminium (NAA) per hari ini.

Hidayat mejelaskan, sesuai dengan MA, pemerintah Indonesia mesti membayar kompensasi sesuai ketentuan MA begitu kerjasama berakhir. Awalnya, hasil perundingan terakhir, kedua pihak sepakat mengubah mekanisme pengalihan dari mekanisme aset transfer menjadi transfer saham.

Keinginan Pemerintah Indonesia menjadikan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai perusahan pelat merah mulai 1 November 2013 hampir terwujud. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah memberikan lampu hijau penggunaan bujet negara untuk membeli 58,8 persen saham Inalum dari konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA).

Rabu pekan ini, Komisi XI DPR menggelar rapat untuk membahas akuisisi PT Inalum ini. Rapat yang dihadiri Menteri Keuangan Chatib Basri ini dipimpin Ketua komisi XI Olly Dondokambey.

DPR setuju, pemerintah menggunakan dana di APBN 2012 sebesar Rp 2 triliun dan di APBN 2013 dengan nilai anggaran Rp 5 triliun untuk akuisisi Inalum. "Jadi total dana yang disetujui DPR membeli 58,8 persen saham PT Inalum Rp 7 triliun," kata Chatib.

Namun demikian, Chatib menjelaskan, sejauh ini belum ada kesepakatan harga pengambilalihan Inalum dari konsorsium NAA. Tapi berdasarkan hasil audit yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), nilai 58,8 persen saham Inalum per 31 Maret 2013 setara 453 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com