Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Negosiasi Jenewa Gagal, Tak Ada Paket Bali di KTT WTO

Kompas.com - 11/11/2013, 19:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan saat ini kantor World Trade Organization (WTO) masih sibuk dengan negosiasi terkait isu yang akan diperdalam di Konferensi Tingkat Tinggi WTO ke 9, di Bali, Desember 2013.

Gita mengatakan negosiasi tersebut penting bagi Indonesia terkait rencana memasukkan tiga isu penting yang dikemas dalam Paket Bali. Adapun 3 hal yang ada dalam paket Bali tersebut ialah, perjanjian trader facilitation, perjanjian pertanian khususnya proposal dari negara G33, serta, paket pembangunan Less Developed Countries (LDCs/negara kurang maju).

“Negosiasi masih berlangsung, targetnya minggu ini selesai. Kalau selesai kita bisa mengeluarkan paket Bali. Tapi kalau tidak selesai, tidak tuntas negosiasinya, tidak akan ada Paket Bali,” ujar peserta konvensi Partai Demokrat itu di Jakarta, Senin siang (11/11/2013).

Pada Kamis dan Jumat pekan lalu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu bertandang ke kantor WTO di Geneva, Swiss, dalam rangka persiapan KTT WTO di Bali, bulan depan.

Menurutnya, jika negosiasi tak tuntas maka Paket Bali tak layak dimasukkan dalam pembahasan MC9. “Dan ini akan mencerminkan nasib putaran Doha ke depan. Tapi kalau umpamanya sukses ini akan memberikan warna yang beda untuk multilateral trading,” jelasnya lebih lanjut.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) Riza Damanik menuturkan, sesuai tradisinya, sebulan sebelum KTT WTO negosiasi Geneva telah menyepakati poin-poin yang akan dibahas dalam MC9.

Terkait dengan isu pertanian, salah satu isu dalam Paket Bali, Riza menilai belum ada kemajuan bahkan paska kedatangan direktur WTO ke India beberapa waktu lalu.

“Karenanya kita dapat memperkirakan bahwa Paket Bali dalam skenario minimalis pun sulit tercapai,” kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com