Oleh sebab itu, ia mengakui perlu ada kebijakan khusus untuk industri otomotif. Menurutnya, pengenaan pajak yang lebih tinggi untuk penjualan baru kendaraan bermotor sedikit banyak efektif menekan bertambahnya motor dan mobil di jalanan.
"Mungkin mereka (pengusaha otomotif) akan protes. Tapi kalau mereka berfikir panjang, pasti mereka setuju," ujar Suryo ditemui usai diskusi di Menara Kadin, Senin (27/1/2014).
"Sekarang apa gunanya Anda bikin mobil-mobil, kalau enggak ada jalannya," sambung Suryo.
Ia mengatakan, pengenaan tambahan pajak 10 persen untuk kendaraan bermotor akan sangat membantu mengurangi kemacetan. Di samping itu, ia mengusulkan agar pajak dari kendaraan bermotor itu digunakan untuk membangun jalan-jalan.
Suryo memperhitungkan, jika setiap tahun ada 1,2 juta unit mobil terjual, dan 10 juta sepeda motor, maka pajak yang dihasilkan sekira Rp 40 triliun. "Nah, itu sudah bisa buat kita membangun 400 km jalan," sambungnya.
Kemacetan jalan praktis berpengaruh terhadap tingginya biaya logistik. Oleh karenanya, selain mendukung pajak kendaraan bermotor yang lebih tinggi lagi, ia pun berharap pemerintah terus menambah transportasi publik.
"Enggak ada gunanya kita bawa mobil, kalau keluar aja enggak bisa. Great lock. Tahu enggak? Macet, cet, cet, cet, cet-nya 10 kali," kelakarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.