Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan BUMN Pertanyakan Implementasi BPJS Kesehatan

Kompas.com - 04/02/2014, 13:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Implementasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan perlu penyesuaian, sehingga benefit yang diterima karyawan tidak berkurang dengan berjalannya program pemerintah tersebut.

"Menang kemudian kalau saya cocokkan di BUMN jadi persoalannya beragam. Misalnya, BUMN yang punya rumah sakit. Jadi perlu penyesuaian," kata Direktur SDM dan Umum LKBN Antara Naufal Mahfudz, Selasa (4/2/2014).

Di sisi lain, ia menanyakan perihal standar tarif pelayanan, capitacy dan non capitacy. Ia juga menanyakan bagaimana implementasi INA CBGs. Dia mencontohkan, persoalan yang ditemui di lapangan setelah sebulan BPJS Kesehatan beroperasi adalah beberapa rumah sakit tak lagi melayani karyawan Telkom yang telah menjadi peserta Askes.

"Dirut BUMN dengan Presiden sudah berkomitmen, mereka menandatangi untuk ikut serta BPJS. Tapi sekali lagi, tiap BUMN harusnya diberikan keistimewaan," terang Naufal.

Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron menuturkan, BPJS Kesehatan ini bakal menjadi penyelenggara dan program jaminan sosial yang terbesar. Karena besarnya itu, kata dia, sudah pasti penuh dengan dinamika.

Ia mencontohkan, Jerman saja harus melalui 100 tahun untuk merampungkan sosialisasi dan implementasi jaminan sosialnya. Ia menyadari, dan berharap publik juga paham bahwa persiapan untuk implementasi BPJS Kesehatan butuh waktu. Namun, ia memastikan implementasinya akan sesuai dengan peta jalan yang disusun pemerintah, yakni selama 5 tahun.

"Jika ada yang tanya saya, selesai besok bisa enggak? Saya bilang setahun (selesai) hebat. Saya jamin setahun tidak selesai, karena nature-nya kompleks," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com