Optimisme data ekonomi China mendorong penguatan aset berisiko. Hampir seluruh mata uang di Asia kembali menguat terhadap dollar AS setelah pertumbuhan kredit China diumumkan lebih baik dari perkiraan.
Semenjak data ekspor China diumumkan jauh melampaui perkiraan pasar pada minggu lalu, pesimisme terhadap prospek perekonomian China hampir hilang sepenuhnya. Penguatan peso Filipina menjadi penguatan yang terbesar setelah turun 0,65 persen. Sore ini penting diperhatikan data neraca transaksi berjalan dan Survei Ekspektasi Ekonomi Uni Eropa.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memroyeksikan penguatan rupiah berpeluang berlanjut. Rupiah kembali menguat bersamaan dengan IHSG. Namun, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) kembali turun ke kisaran Rp 11.716 per dollar AS.
Selain optimisme global, defisit neraca transaksi berjalan yang menipis drastis diperkirakan masih akan menjaga arah penguatan rupiah. Walaupun, koreksi atas euforia berlebih diperkirakan terjadi khususnya berkaitan dengan situasi global. Tekanan tambahan inflasi akibat bencana Gunung Kelud diperkirakan bakal tercatat pada bulan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.