Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero Wacik: Royalti Tambang Besar Belum Bisa Diumumkan

Kompas.com - 07/03/2014, 17:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seakan bermain tebak-tebakan dengan publik. Hal ini terkait dengan besaran yang bisa diterima negara dari ekspor mineral tambang yang dilakukan perusahaan tambang berskala besar.

Menurutnya, terdapat enam isu dalam proses renegosiasi kontrak, yang salah satunya adalah soal penerimaan negara atau royalti. "Saya jelaskan ini kenapa ada di renegosiasi mengenai royalti. Ini (royalti) harus mulai naik, dan banyak yang setuju. Ini yang 'gedhe-gedhe' belum boleh diumumkan karena masih renegosiasi," kata Jero Jumat (7/3/2014).

Tak jelas siapa atau perusahaan mana yang dimaksud Jero Wacik perusahaan besar tersebut. Yang pasti, dari 6 KK dan 19 PKP2B yang meneken nota kesepahaman, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara tidak termasuk di dalamnya.

"Dari (yang beroperasi) 1967 royalti masih 1 persen, sekarang sudah mulai menyebut 3,75 persen. Jadi, sudah mulai ngerti (royalti) ini untuk negeri kok," sambung Jero.

Sebelumnya, Dirjen Minerba Kementerian ESDM, R Sukhyar mengatakan pendekatan ekonomi yang dilakukan Freeport berbeda dari yang digunakan Kementerian ESDM. Diakui Sukhyar, Freeport sudah menyelesaikan hampir 5 isu, dan tinggal 1 point renegosiasi saja yang belum disepakati.

"Yang paling butuh waktu adalah penerimaan negara, dan divestasi. Paling dibutuhkan waktu. Itu kan tinggal hitung-hitungan saja, kalau masuk akal (selesai)," kata dia sebelum penandatanganan.

Ketika dikonfirmasi ulang mengapa Freeport dan Newmont belum meneken nota kesepahaman hari ini, Sukhyar kembali menegaskan ada poin dari keenam prinsip renegosiasi yang belum disepakati tuntas.

"Kan namanya renegosiasi. Kalau kita pacaran aja, ada nego-nego kan," ujar Sukhyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com