Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda: Pengusaha Harus Dibina, Bukan Dibinasakan

Kompas.com - 17/04/2014, 07:16 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua Umum DPP Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Eka Sari Lorena menilai, keputusan yang dijatuhkan KPPU akan membinasakan pengusaha angkutan umum di Belawan. Ia mengatakan, seharusnya pemerintah membina para pengusaha tersebut agar tidak lagi melakukan hal yang dianggap salah oleh pemerintah.

"Kalau pengusaha salah ya dikasih tahu. Pengusaha kan harus dibina, jangan dibinasakan. Jangan hanya punishment, punishment, punishment saja, tapi ada lah pembinaannya," ujar Eka Sari Lorena di Jakarta, Rabu (15/4/2014).

Hal itu disampaian Eka, terkait keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menuduh 13 pengusaha angkutan di Belawan Sumatera Utara melakukan kartel dan mendenda mereka sebesar Rp 2,9 miliar. Organda Sumut sendiri melakukan aksi mogok beroperasi di Pelabuhan Belawan, Senin (14/4/2014), sebagai bentuk protes terhadap keputusan terserbut.

Eka menjelaskan, tujuan pengusaha melakukan penyamarataan tarif adalah untuk mempermudah pihak lain dalam bekerjasama, Menurutnya, jika pedoman harga tersebut tidak dilakukan maka akan mempersulit para pengusaha yang ingin melakukan kerjasama.

"Pedoman tarif dianggap monopoli, sebenarnya pedoman tarif itu kan untuk mempermudah kalau ada pihak lain yang mau kerjasama, masa harus tanya satu-satu, harusnya ada guidennya lah," katanya.

Eka mengatakan, tindakan mendenda pengusaha angkutan hingga Rp 2,9 miliar tersebut, tidak mencerminkan sikap regulator. Pemerintah, sebut dia,  seharusnya meniru sikap orang tua yang membina anaknya jika si anak melakukan kesalahan.

Eka menilai aksi mogok operasi Organda Sumut tersebut merupakan hal yang wajar.  "Demo itukan karena lama tidak didengarkan. Ini ada yang ngomong, kalau pengusaha gak mau rugi, lah BUMN aja gak boleh rugi sama Pak Dahlan, apalagi rakyat. Gak ada lah pengusaha yang mau rugi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com