Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT: Indonesia, Gadis Cantik yang Memiliki Kebiasaan Buruk

Kompas.com - 20/06/2014, 07:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Chairul Tanjung tengah sibuk mendandani si "Gadis Cantik". Namun, jangan salah, ini bukan sembarang gadis karena bisa membuat banyak orang asing berebut meminangnya.

Menko Bidang Perkonomian itu mengibaratkan Indonesia bagai gadis cantik yang siap dipinang oleh para investor. Namun, lantaran masih banyak kekurangan di sana-sini, maka perlu dibenahi.

“Indonesia ini ibaratnya seperti gadis cantik yang semua orang ingin menikahinya. Nah, tetapi kadang gadis cantik ini masih punya kebiasaan buruk. Sehingga orang mikir-mikir mau ngawinin dia enggak. Nah, kalau kebiasaan buruk ini kita hilangkan, pasti semua orang mau kawin dengan gadis cantik ini,” katanya kepada wartawan di kantornya, di Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Menurut CT, kebiasaan buruk Indonesia itu antara lain proses perizinan usaha. Ia mengatakan, jika urusan perizinan bisa dipersingkat, tentu hal tersebut akan memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

CT, mengutip laporan dari Kepala BKPM Mahendra Siregar, mengatakan, BKPM akan mempersingkat proses perizinan dengan jalan salah satunya mendigitalisasi perizinan investasi.

“Sekarang sudah dalam proses akan final. Itu nanti pengurusan perizinan di BKPM semua online. Tidak akan lagi ketemu muka. Jadi, dengan begitu, diharapkan tidak akan ada lagi permasalahan yang dihadapi dalam proses perizinan,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga berupaya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dia bahkan bilang, nantinya akan ada rapat koordinasi dengan Kemendagri dan sejumlah pejabat daerah.

“Kementerian, pemerintah pusat, pemerintah daerah, semua adalah government of Republic Indonesia. Tidak boleh ada suara berbeda, suara harus sama, apalagi di hadapan pihak asing,” katanya.

Kamis siang, CT menerima kunjungan dari International Chambers (Kadin Internasional), di antaranya dari Amerika Serikat, Korea, dan Australia. Adapun yang hadir antara lain Dubes Amerika Serikat yaitu Robert Blake, Australia Chambers yaitu Peter Fanning, dan Korean Chambers yakni Kang Hyun Lee.

CT mengatakan, mereka menyampaikan keluhan atas hambatan investasi di Indonesia, seperti soal kepastian hukum dan proses perizinan. Selain itu, mereka juga banyak membahas soal ketenagakerjaan di Indonesia.

“Filosofisnya tadi saya sampaikan permasalahan yang mereka hadapi sama dengan yang dihadapi pengusaha Indonesia, bahkan BUMN juga. Permasalahan itu bukan hanya spesifik untuk foreign investor. Karenanya, pemerintah sedang berupaya untuk menyelesaikan permasalahan secara sistemik, karena kalau case by case, permasalahan akan terjadi lagi,” kata CT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com