Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambar Seram Akan Kurangi Konsumsi Rokok dalam Jangka Menengah

Kompas.com - 30/06/2014, 17:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kementerian Keuangan Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemasangan gambar seram alias pictoral health warning (PHW) akan mengurangi pertumbuhan konsumsi rokok.

Dengan pemasangan PHW, pertumbuhan konsumsi rokok tak akan setinggi biasanya. Menurut Susiwijono, tren pertumbuhan konsumsi rokok cenderung terus meningkat. Tahun 2013 lalu, volume konsumsi rokok mencapai 351 miliar batang.

"Pertumbuhannya tidak akan setinggi biasanya (setelah pemasangan PHW). Tahun ini 360 miliar batang, itu kenaikannya tinggi sekali. Akan tetapi, kebijakan itu akan mengurangi growth tadi," kata Susiwijono di Gedung DPR, Senin (30/6/2014).

Lebih lanjut, Susiwijono mengatakan, pengurangan volume konsumsi rokok—sebagai dampak pemasangan gambar seram—tidak dirasakan dalam jangka pendek, tetapi lebih ke jangka menengah. Di samping itu, golongan yang lebih terkena dampak tersebut adalah perokok pemula.

"Mengurangi pertumbuhannya, walau tidak dalam jangka pendek. Paling, jangka menengah. Kalau dari studi itu, pengaruhnya ke entry level, perokok baru yang mau merokok. Kalau perokok lama pengaruhnya kecil, tidak signifikan," ujar dia.

Susiwijono mengungkapkan, PHW atau gambar seram pada kemasan rokok terdapat hampir di semua negara. Ia memberi contoh, kemasan rokok dengan PHW di Singapura ada sejak 3 atau 4 tahun lalu.

"Di Singapura sudah 3 sampai 4 tahun ini. Di beberapa negara maju, ini efektif. Namun, kultur kita kan berbeda," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com