Walaupun PMI manufacturing AS lebih buruk dari sebelumnya, turunnya PMI manufacturing Zona Eropa menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis (3/7/2014) esok mendorong penguatan dollar index seiring pelemahan euro.
Buruknya data ekonomi, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia akan memaksa ECB untuk memperkenalkan strategi stimulus moneter baru yang akan cenderung melemahkan euro. Harga minyak Brent terus turun hingga 112 dollar AS per barrel.
Malam ini ditunggu data ADP Employment Change AS yang diperkirakan membaik. Faktor global membawa rupiah menguat pada pembukaan kemarin pagi bersama-sama dengan harapan data ekonomi yang baik. Akan tetapi kenyataan bahwa surplus neraca perdagangan juga diikuti oleh penurunan tajam ekspor membuat penguatan rupiah terpangkas.
Hingga penutupan kemarin rupiah hanya menguat 0,09 persen ke Rp 11.864 per dollar AS. Harga minyak yang terus turun berpeluang mendorong penguatan rupiah lebih lanjut. Namun sentimen penguatan dollar AS akibat harapan pelemahan euro akan membatasi ruang penguatan rupiah hari ini.
baca juga: Morgan Staney: Prabowo Menang, Rupiah Longsor ke Rp 12.300 per Dollar AS
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.