Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Kritik Tim Transisi soal Anggaran Rapat Rp 18 Triliun

Kompas.com - 17/09/2014, 14:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Transisi presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menemukan pemborosan anggaran, yakni paket meeting sebesar Rp 18 tiliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.

Menanggapi temuan tersebut, Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan ada kekeliruan dengan yang dimaksud temuan Tim Transisi. "Makanya itu, kalau bikin statement itu yang benar," kata Chatib saat ditemui seusai rapat soal lindung nilai di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Lebih lanjut dia mengatakan, anggaran sebesar itu tidak digunakan untuk biaya rapat-rapat saja. Anggaran tersebut sudah mencakup perjalanan dinas serta paket meeting. "Jadi enggak ada rapat Rp 18 triliun. Rapat apa Rp 18 triliun?" tandas Chatib.

Sebelumnya, anggota DPR Komisi XI Fraksi PDI-P, Arif Budimanta, merasa heran dengan anggaran Rp 18 triliun untuk rapat dalam RAPBN 2015. Dia pun memperkirakan bahwa anggaran untuk rapat akan membengkak karena belum dihitung dengan biaya perjalanan dinas.

Sementara itu, Jokowi terkejut ketika pemerintahan Presiden SBY menganggarkan rapat kementerian sebesar Rp 18 triliun dalam Rancangan APBN 2015. Jokowi mengatakan, ia akan memangkas anggaran itu dan mengalihkannya untuk membiayai program prioritas.

Menurut Jokowi, angka Rp 18 triliun untuk anggaran rapat kementerian terlalu tinggi. Jika resmi menjabat sebagai presiden, ia akan meminta para menterinya nanti untuk mengoptimalkan fasilitas yang ada di kantor kementerian.

baca juga: Ini Sumber-sumber Pemborosan di RAPBN 2015

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Whats New
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Whats New
Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Whats New
Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Whats New
Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Whats New
Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Whats New
Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Work Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Spend Smart
IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

Whats New
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com