"Pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 979,6, lebih besar dari angka di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 823,0," tutur Randi di Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Menurut Randi, kinerja tersebut dicapai salah satunya dengan mengoptimalkan kinerja e-channel dan e-banking serta meningkatkan cross selling dan integrated marketing. Dengan infrastruktur teknologi informasi yang handal serta didukung dengan jumlah nasabah yang besar maka BRI bisa turut berperan meningkatkan financial inclusion dalam perekonomian Indonesia.
Lebih lanjut Randi juga mengungkapkan bahwa dari sisi pendanaan BRI juga telah berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) per akhir September 2014. DPK BRI kini mencapai Rp 544,27 triliun. Angka ini tumbuh 19,7 year on year (YoY).
"Rekening tabungan (BRI) juga meningkat 10 juta dari triwulan III tahun 2013 yang sebesar 36,96 juta nasabah menjadi 46,52 juta nasabah," ujar Randi.
Pertumbuhan tabungan BRI, ujar Randi, juga secara konsisten selalu di atas rata-rata. "Persentasenya sebesar 13,5 persen atau lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan tabungan industri perbankan nasional yang sebesar 8,6 persen per Agustus 2014," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.