Indonesia, menurut Alamsyah, memiliki kekayaan batuan yang luar biasa beragam dan indah karena banyaknya gunung berapi aktif. Apalagi, batuan akik yang paling laris di pasaran adalah batuan magmatis dari proses gunung berapi.
Batuan magmatis, seperti berlian, ruby, hingga akik, jadi buruan karena indah menarik mata. Akik juga mempunyai ketahanan terhadap waktu, suhu, dan tidak rusak karena lingkungan. "Semakin langka makin mahal," katanya.
Harga batu akik terutama ditentukan oleh warna. Warna harus bisa menarik mata, tidak gelap, dan kental. Batu tersebut juga harus kemilau sehingga bisa tembus cahaya ketika disenter. Ada pula jenis batuan yang bergiwang alias seperti berair dan ada batu yang justru menarik karena berminyak.
Batu akik pun harus terlihat bersih. Jika serat-serat di dalam batu bersih, penampilan batu dijamin cantik dan tidak terganggu. Yang terakhir, semakin besar ukurannya, batu akik akan semakin mahal. Cara potong atau bentukan proporsional juga menentukan harga.
Tak hanya tertarik pada jenis batu akik, konsumen biasanya juga jatuh cinta pada batu-batu unik seperti batu gambar. Sebanyak 90 persen dari batuan alam tersebut dipakai sebagai cincin. Sisanya dimanfaatkan sebagai bandul kalung, gesper, hingga gelang. (WKM)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.