Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Marwan: Banyak Mafia Jerat Petani

Kompas.com - 13/03/2015, 10:39 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menyatakan, saat ini masih banyak mafia yang menjerat kalangan petani dengan mempermainkan harga kebutuhan pertanian dan perikanan.

"Mereka ini tidak saja mempermainkan harga pupuk, tetapi juga menguasai dan mempermainkan harga pakan ikan," kata Marwan Jafar saat "blusukan" di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (12/3/2015).

Marwan Jafar secara mendadak mengunjungi Dusun Japanan, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Dalam kunjungan ini, Marwan yang hanya ditemani beberapa staf langsung menuju rumah Ketua Kelompok Pembudidaya Gurameh Kecamatan Seyegan.

Kepada menteri, para petani ikan mengeluhkan kenaikan harga pakan ikan yang terus menerus terjadi.

Menurut salah satu petani ikan Subandi, sejak nilai tukar dollar AS terhadap rupiah terus naik, satu sak pakan ikan yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 170.000, saat ini ikut naik tinggi menjadi Rp 280.000 per sak ukuran berat 30 kilogram.

"Kondisi ini dirasa menyulitkan petani ikan untuk berproduksi, karena biaya melonjak tajam sementara harga ikan tetap tidak bisa dinaikkan," katanya.

Menanggapi keluhan petani ikan terkait tingginya harga pakan ikan, Marwan menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menekan harga pakan ikan. "Kenaikan harga ikan ini akibat adanya mafia pakan ikan, mereka yang telah mempermainkan harga pakan ikan. Kami akan berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk memangkas cara-cara distribusi seperti itu," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga pakan ikan akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sebenarnya sudah dikhawatirkan beberapa pihak, terutana Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Karena hingga kini sekitar 70 persen kebutuhan pakan ikan dalam negeri masih didatangkan melalui impor, terutama dari Chili, Vietnam, dan Tiongkok," katanya.

Ia mengatakan, dalam satu tahun impor pakan ikan Indonesia mencapai 60.200 ton dengan nilai 74 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com