Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: Enggak Perlu Kamu Khawatir tentang Rupiah...

Kompas.com - 13/03/2015, 16:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo barangkali jenuh mendengar berondongan pertanyaan yang diulang-ulang soal melemahnya nilai tukar rupiah.

Seperti yang terjadi seusai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Jumat (13/3/2015) siang ini, dengan tempo bicara yang tetap tertata, suara Agus terdengar makin berat saat ditanya soal kurs hari ini yang masih di kisaran Rp 13.200 per dollar AS.

“Enggak perlu kamu khawatir tentang rupiah karena tadi sudah saya katakan,” kata Agus menjawab pertanyaan salah seorang pewarta.

Ya, sebelumnya Agus memang sudah menjelaskan bahwa sejak Desember hingga Maret ini rupiah terdepresiasi 6 persen. Sepanjang tahun 2014 lalu, mata uang Garuda ini melemah 1,8 persen dari dollar AS. Dibandingkan dengan Malaysia, misalnya, pelemahan rupiah diyakini tidak terlalu mengkhawatirkan. Sepanjang 2014, ringgit Malaysia terdepresiasi 6 persen, dan sejak Desember hingga Maret ini pun ringgit Malaysia masih melemah 6 persen.

“(Jadi) Jangan membuat kondisi panik. Ini sesuatu memang karena ada penguatan dollar AS, dan dengan sendirinya rupiah tertekan seperti mata uang negara lain,” lanjut Agus.

Dia juga bilang, Bank Indonesia akan selalu hadir di pasar dan menyiapkan serta memenuhi kebutuhan likuiditas.

Agus menambahkan, penempatan uang BI di perbankan Indonesia secara umum lebih dari Rp 350 triliun, dan ini menunjukkan kondisi likuiditas perbankan di Indonesia cukup baik. “Di bidang valas, BI akan menjaga stabilitas nilai tukar. Kalau perlu kita akan melakukan intervensi untuk meyakinkan stabilitas terjaga, tapi likuiditas valas ada terus,” kata Agus.

Baca juga: Gubernur BI Bilang Pelemahan Rupiah Bukan yang Paling Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com