Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkecil Ketimpangan, Pemerintah Optimistis Bisa Capai Rasio Gini 0,40

Kompas.com - 25/03/2015, 12:07 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Andrinof Chaniago menyatakan tetap optimistis bisa melakukan pemerataan pendapatan sehingga rasio Gini Indonesia 2015 bisa mencapai 0,40.

Menurut dia, pemerintah akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai target tersebut. "Sekuat mungkin melakukan berbagai cara supaya target tersebut bisa tercapai. Kalau sudah berusaha sebaik mungkin tapi tidak tercapai itu artinya Tuhan belum kasih, tapi kalau kita tidur santai itu salah kita," kata Andrinof di kantornya, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Menurut dia, dengan mencantumkan target tersebut, akan mengikat pemerintah untuk berusaha melakukan pemerataan. "Karena itu, kita jadikan komitmen tegas, berani cantumkan dalam target tahunan, mengikat diri sudah bagus itu, daripada ga ada lalu ga tercapai. Bisa jadi fungsi psikologis untuk pemerintah, lembaga, dan pemerintah daerah," lanjut Andrinof.

Untuk mencapai target tersebut, Andrinof mengatakan saat ini Bappenas sudah membuat sistem pengawasan khusus kepada lembaga-lembaga terkait. "Bappenas membuat sistem monitoring khusus untuk itu, kan buat rencana lalu mengontrol supaya rencana itu jalan memastikan arahannya diikuti," jelas Andrinof.

Saat ini, kata dia, sistem tersebut baru mulai dijalankan. Andrinof mengatakan dari hasil pengawasan akan dijadikan masukkan untuk lembaga-lembaga terkait. "Ini baru mulai, baru pertemuan. Laporan nanti perempat bulan. Hasil temuan akan sebagai masukan yang punya tugas eksekusi, ini loh perkembangan 3 bulan ini, agak lambat atau tidak bergerak, supaya tau," kata Andrinof.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), gini ratio mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dimana angka gini ratio tahun 2013 sebesar 0,413. Angka tersebut menunjukkan tingkat kesenjangan tertinggi dalam sejarah Indonesia. Bila melebihi 0,5, maka ketimpangan sudah sangat jauh antara kaya dan yang miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com