Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Halal Indonesia Raup Transaksi 3,5 Juta Dollar AS di Malaysia

Kompas.com - 06/04/2015, 12:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia membukukan transaksi potensial sebesar 3,5 juta dollar AS dalam keikutsertaan pada The 12th Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2015 di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) 1--4 April 2015 dengan menggandeng 41 perusahaan.

"Indonesia menunjukkan kekuatannya dalam mendukung pasar halal dunia. Dengan nilai transaksi itu, ke depan, kami semakin yakin bahwa Indonesia dapat menjadi pusat produk halal dunia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak melalui Siaran Pers di Jakarta, Senin (6/4/2015).

Nus mengatakan, transaksi potensial tersebut datang dari para buyers atau pembeli internasional yang berasal dari Malaysia, Kanada, Singapura, Dubai, dan Jepang. Sementara permintaan lainnya datang dari Rusia, Arab Saudi, Filipina, dan Myanmar.

Produk-produk yang mendapat permintaan cukup besar dari buyers adalah ikan tuna segar dan kaleng, biskuit, bumbu masak pasta, gula kelapa, rendang, produk kosmetik, serta perawatan badan.

Pameran tersebut dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia, Mohd Najib Bin Abdul Razak, yang diikuti oleh sedikitnya 20 negara, antara lain Indonesia, Arab Saudi, Taiwan, Thailand, Afrika Selatan, dan RRT, sementara paviliun Indonesia sendiri merupakan yang terbesar yang terdiri dari 30 stan.

Dirjen Nus menegaskan keikutsertaan Indonesia di MIHAS 2015 bertujuan untuk penetrasi pasar halal dunia yang semakin berkembang.

"Pasar produk halal dunia diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya populasi muslim dunia. Pada 2030, populasi muslim dunia diperkirakan sebesar 2,2 miliar atau 27 persen dari total populasi dunia," ujar Nus.

Menurut laporan Global State of Islamic Economic, permintaan produk halal dunia akan mengalami pertumbuhan sebesar 9,5 persen dalam 6 tahun ke depan, yaitu dari 2 triliun dollar AS pada 2013 menjadi 3,7 triliun dollar AS pada 2019.

Pasar halal disadari telah menjadi ceruk pasar yang sangat menarik untuk digarap oleh pelaku industri baik di segmen barang dan jasa.

Sementara itu, Atase Perdagangan Indonesia di Kuala Lumpur, Punto Dewi, menyatakan konsumen dunia kini menyadari bahwa produk halal berarti berkualitas dan higienis.

"Melihat tren industri halal yang semakin besar, saatnya pelaku industri menghasilkan produk barang dan jasa dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi, karena persaingan di segmen halal akan semakin ketat," katanya.

Menurutnya, partisipasi Indonesia pada MIHAS adalah peluang untuk penetrasi pasar produk halal Indonesia secara internasional, selain kesempatan untuk mengembangkan pasar produk Indonesia di Malaysia.

Keberhasilan Indonesia pada MIHAS 2015 kali ini adalah hasil sinergi bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan perwakilan RI di luar negeri, yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Riau dan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur.

Pada 2014, ekspor produk makanan olahan dan kosmetik Indonesia ke Malaysia mengalami kenaikan sebesar 1,58 persen menjadi 932,63 juta dollar AS dari sebelumnya sebesar 918,10 juta dollar AS pada 2013, dengan pangsa pasar sebesar 11,34 persen dari total impor Malaysia dari dunia.

Nilai ekspor tersebut baru sekitar 10,43 persen dari seluruh nilai ekspor Indonesia ke Malaysia yang tercatat sebesar 8,9 miliar dollar AS, sehingga masih memiliki peluang cukup besar untuk ditingkatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com