Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Ditutup karena "Force Majeure", Penumpang Diminta Tak Rewel

Kompas.com - 18/07/2015, 13:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Penutupan sejumlah bandara akibat aktivitas Gunung Raung tak hanya merugikan calon penumpang, tetapi banyak pihak. Untuk itu, calon penumpang diharapkan tidak terlalu banyak menuntut.

Menurut pengamat penerbangan Arista Atmadjati, merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan No 77 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Perhubungan No 89 Tahun 2015 di mana maskapai hanya perlu mengembalikan tiket dengan harga full atau re-scheduling saat terjadi force majeure.

Force majeure yang dimaksud termasuk bencana alam, huru-hara, dan kebakaran. Kejadian-kejadian tersebut juga tidak dapat dilindungi oleh asuransi. (Baca: Telantar Lagi, Calon Penumpang Sriwijaya Air Geruduk Loket)

"Penumpang jangan terlalu banyak meminta haknya karena maskapai juga mengalami kerugian," kata Arista saat dihubungi, Sabtu (18/7/2015), seperti dikutip Antaranews.com.

"Minta makanan atau diinapkan di hotel, sebenarnya bukan kewajiban maskapai penerbangan. Jika salah satu maskapai ada yang melakukan, itu berarti bagian dari service maskapai," sambung dia.

Arista menyayangkan masih banyak penumpang yang belum mengetahui perihal tersebut. Oleh karena itu, dia berharap para agen travel dapat membantu menyosialisasikan hal tersebut. (Baca: Tak Punya Uang Tunai, Alasan Sriwijaya Air "Refund" Tiket dengan Voucer)

"Jika banyak yang menuntut berarti memang kurang sosialisasi. Travel agent jangan hanya menjual tiket, di situasi seperti ini juga harus diterangkan kalau bandara ditutup maskapai tidak bisa memberikan kompensasi karena force majeure," ujar dia.

Arista menambahkan, untuk menyelesaikan masalah seperti ketika erupsi Gunung Raung, akan lebih baik lagi jika para maskapai bekerja sama dengan moda-moda transportasi lainnya seperti kereta api dan bus. (Baca: Jonan Cari Solusi agar Arus Balik Lancar jika Bandara Surabaya Tutup Lagi)

"Kalau kota asal dan tujuan sama-sama di Pulau Jawa, masih bisa kerja sama dengan KAI atau DAMRI misalnya, dapat menjadi alternatif transportasi," kata Arista.

Saat bandara sedang dibuka, Arista menyarankan agar maskapai penerbangan dapat menurunkan armada "sapu jagat"-nya. (Baca: Dianggap "Force Majeure", Penumpang di Soetta Tak Dapat Kompensasi)

"Saat bandara clear, pesawat berbadan besar harus diturunkan. Boeing 737 seri 800 berkapasitas 150 dapat di-upgrade menjadi 747 400 dengan kapasitas 400. Tapi, tidak semua maskapai memilikinya, hanya Garuda dan Lion Air saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com