Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Tengah Melemah, Pengusaha Pertambangan Bauksit Ingatkan Pemerintah soal Insentif

Kompas.com - 12/08/2015, 18:41 WIB


KOMPAS.com - Saat perekonomian Indonesia tengah melemah, pengusaha pertambangan bauksit mengingatkan pemerintah soal insentif. Menurut Direktur Utama PT Harita Prima Abadi Mineral (HPAM) Erry Sofyan, insentif itu berwujud tax holiday atau kebijakan pemerintah melakukan pengurangan atau penghilangan pajak penghasilan secara  sementara. "Insentif itu kan janji pemerintah," katanya di Jakarta pada Selasa (11/8/2015).

Lebih lanjut, Erry Sofyan mengatakan insentif tax holiday itu diperlukan untuk membuat harga bauksit bisa bersaing. Catatan Erry menunjukkan bahwa persaingan harga di pasar bauksit terbilang ketat. Australia, misalnya, menawarkan harga 320 dollar AS per ton. Sementara, menurut Erry, biaya produksi bauksit pihaknya berada di harga 376 dollar AS per ton. Lantaran itulah, menurut Erry, harga yang kompetitif tawaran dari pihaknya adalah 390 dollar AS per ton dengan opsi kenaikan harga per tahun antara empat hingga lima persen.

Menurut Erry, HPAM sementara waktu menghentikan ekspornya karena pemberlakuan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai Tambang Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri. Menurut data sebagaimana warta Harian Kompas pada Kamis (6/8/2015), Grup Harita memunyai stok 1,14 juta ton bauksit yang tertahan di lapangan timbun kawasan Air Upas dan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Nilai stok itu mencapai 1,14 juta ton.

Sementara itu, HPAM juga sedang membangun fasilitas pemurnian bauksit di Kecamatan Kendawangan senilai 2,2 miliar dollar AS. Menurut Erry, tahap pertama pembangunan akan rampung pada kuartal pertama 2016. Selain itu, HPAM juga membangun pelabuhan dan pembangkit listrik. "Perusahaan menunjukkan keseriusan," tuturnya sembari menambahkan bahwa sejak awal 2014 pihaknya sudah mengurus ihwal tax holiday itu ke pemerintah.

Lebih lanjut, Erry berharap agar tahun depan, pihaknya sudah bisa mengekspor kembali bauksit. Kalau hal itu terlaksana, HPAM bisa mendapatkan kepercayaan bank untuk menuntaskan fasilitas pemurnian berikut pendukungnya itu sesuai target pada 2020.

Menurut Erry juga, hal yang menjadi perhatian pihaknya adalah izin ekspor bagi perusahaan pertambangan Freeport. Pemerintah pada akhir Juli tahun ini memberikan perpanjangan izin tersebut. Lantaran hal itulah, Freeport tak lagi mengalami penundaan pengapalan konsentratnya ke luar negeri. "Ini soal rasa keadilan saja,"demikian Erry Sofyan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com