Dalam sambutannya itu, Darmin menyampaikan bahwa selama pemerintahan Presiden Soeharto pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu tinggi di level 7 persen hingga 8 persen. Sayangnya, kata dia, pertumbuhan yang tinggi tersebut tidak dibarengi dengan neraca transaksi berjalan yang surplus.
Sepanjang pemerintahan Soeharto, dia bilang, selalu terjadi defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Namun yang menarik, kata dia, besarnya CAD di zaman Pak Harto tidak pernah banyak.
“Hanya 0,6 persen sampai 0,7 persen dari GDP (gross domestic product),” ucap mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Selama pemerintahan Soeharto pula, hanya dua kali terjadi lonjakan CAD, yakni pada tahun 1983 dan tahun 1994/1995. Darmin menyampaikan, untuk mengatasi lonjakan CAD pada tahun 1983 pemerintah melakukan perombakan besar-besaran dalam strategi investasi. “Enggak sampai dua tahun, sembuh defisit neraca transaksi berjalan,” imbuh Darmin.
Setelahnya, lonjakan CAD kembali terjadi pada 1994/1995 bahkan kalau itu defisitnya mencapai 3,5 persen dari GDP. Besarnya defisit coba dijawab dengan deregulasi berbagai macam peraturan. Sayangnya, kali ini upaya pemerintah tidak mampu menyembuhkan defisit, dan berujung krisis 1998.
Dalam serah terima jabatan tersebut, hadir pula sejumlah Menteri Kabinet Kerja di antaranya, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.