Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Diterpa Krisis, Akankah seperti 1997-1998?

Kompas.com - 27/08/2015, 12:11 WIB

Sementara itu, untuk tahun 2016 mendatang, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen-5,7 persen. Perbaikan tersebut ditopang oleh adanya permintaan domestik dalam bentuk investasi, sejalan dengan investasi pemerintah.

Pertumbuhan investasi ke depan, lanjut Agus, juga disumbang dari realisasi proyek infrastruktur pemerintah. Sementara itu, konsumsi rumah tangga akan ditopang dari properti penduduk usia produktif.

Namun, proyeksi tersebut juga lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,4 persen-5,8 persen. "Hal ini sejalan dengan lebih rendahnya perkiraan volume perdagangan dunia dan harga komoditas," ungkap Agus.

Sementara itu, nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dollar AS tahun depan diproyeksikan berada pada level Rp 13.400-Rp 13.700 per dollar AS.

Meski proyeksi tersebut masih sejalan dengan asumsi pemerintah, kurs tersebut melemah dari proyeksi BI sebelumnya, yaitu sebesar Rp 13.000-Rp 13.400 per dollar AS.

BI juga sempat melakukan intervensi di pasar mata uang untuk menahan laju pelemahan rupiah. Namun, ekonom Bank Permata, Joshua Pardede, mengatakan, BI tidak bisa terus-terusan melakukan intervensi. Sebab, cadangan devisa (cadev) yang dimiliki memang terbatas.

Joshua mengatakan, dengan perjanjian pertukaran mata uang bilateral atau bilateral swap arrangement (BSA), BI bisa menjaga rupiah berada di nilai fundamentalnya. Terlebih lagi, nilai tukar rupiah saat ini sudah undervalue.

Jika cadev tergerus hingga level tertentu, maka kondisi tersebut akan membahayakan. Namun, BI harus melihat waktu yang tepat dalam mengaktifkan BSA ini.

"Saya melihat, ketika cadev sudah berada di bawah 100 miliar dollar AS, kebijakan itu sudah bisa dilakukan," ujar Joshua, Selasa (25/8/2015) di Jakarta, kepada Kontan.

Berdasarkan catatan BI, nilai cadangan devisa per Juli 2015 lalu tinggal sebesar 107,6 miliar dollar AS. (Barratut Taqiyyah)

Baca juga: SBY: Saya Masih Percaya Pemerintah Bisa Atasi Gejolak Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Kloter Penerbangan Haji 'Delay', Menhub Minta Garuda Berbenah

60 Kloter Penerbangan Haji "Delay", Menhub Minta Garuda Berbenah

Whats New
2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

Spend Smart
Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Whats New
KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Whats New
Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Whats New
Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Whats New
Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Whats New
Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Whats New
CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

Whats New
BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

Whats New
Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Whats New
Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Whats New
TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

Whats New
Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com