Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ringgit Anjlok ke Posisi Terendah Baru sejak 1998

Kompas.com - 07/09/2015, 12:03 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com -  Mata uang ringgit Malaysia menyentuh titik terendah baru sejak 1998 dan diikuti jatuhnya bursa saham dipicu sentimen memburuknya pasar di kawasan negara berkembang (emerging). Pelemahan ini di tengah melambatnya prospek pertumbuhan China dan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.

Ringgit melemah 1,1 persen  menjadi 4,3043 per dollar AS pukul 10:54 di Kuala Lumpur, sesuai dengan harga dari bank lokal yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Ringgit sebelumnya jatuh ke 4,3100 per dollar AS, level terendah sejak Januari 1998 ketika itu mencapai rekor 4,8850 per dollar AS. FTSE Bursa Malaysia KLCI Indeks saham kehilangan 1  persen.

Turunnya harga minyak mentah Brent dan penyempitan surplus perdagangan minyak menjadi tekanan baru bagi ringgit Malaysia. Tak hanya itu, tekanan juga datang dari rilis data tenaga kerja AS menunjukkan gambaran beragam yang kian menentukan waktu Federal Reserve menaikkan suku bunga.

Sementara tingkat pengangguran jatuh ke tujuh tahun rendah, non-farm payrolls meleset dari perkiraan. Lebih tinggi biaya pinjaman AS mungkin memacu arus keluar modal lebih dari negara-negara berkembang.

"Ringgit melemah karena dollar yang lebih kuat dipicu rilis data non-farm payrolls bersama harga minyak yang lebih rendah," kata Khoon Goh, ahli strategi Banking Group Ltd. (Yudho Winarto)

baca juga: Mata Uang Negara-negara Ini Diprediksi Bakal Kian Tersungkur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Whats New
Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com