Berbalik Arah, IHSG Ditutup Menguat 0,4 Persen

Indeks bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini. Lambatnya perekonomian China menjadi isu utama yang membuat investor melakukan aksi jual di lantai bursa, di samping juga kondisi dari internal, seperti halnya cadangan devisa yang menurun.

Namun pada pukul 16.00, IHSG ditutup menguat sebesar 17,22 poin atau 0,4 persen di posisi 4.318,59. Sebanyak 160 saham diperdagangkan menguat, 97 saham melemah dan 82 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 4,98 miliar lot saham senilai Rp 4,48 triliun.

Saham-saham yang menopang penguatan indeks yaitu PGAS (Rp 2.490), BBRI (Rp 9.925), LPKR (Rp 1.095), SIAP (Rp 193), BMRI (Rp 8.800) dan ASII (Rp 5.875). Sementara itu saham-saham yang membebani indeks adalah BBCA (Rp 11.800).

Dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua yang melemah dan sisanya menguat. Dua sektor saham yang melemah adalah konsumer (-0,81 persen) dan manufaktur (-0,07 persen).

Sementara itu, sektor saham yang menguat adalah agribisnis (1,36 persen), pertambangan (1 persen), industri dasar (1,25 persen), aneka industri (0,51 persen), properti (1,97 persen), infrastruktur (0,05 persen), keuangan (0,55 persen) dan perdagangan (0,17 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak mixed pada sore hari ini. Indeks Nikei Tokyo ditutup melemah 2,43 persen menjadi 17.427,08. Sementara itu indeks Hang Seng Hong Kong berakhir positif, yakni naik sebesar 3,28 persen di level 21.259,04 dan bursa Shanghai berakhir menguat 2,92 persen di level 3.170,45.

Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada sore hari ini. Meski tekanan mereda, namun mata uang Garuda masih tertekuk oleh dollar AS dan diperdagangkan di Rp 14.280 per dollar AS.