Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2015, 14:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Lesunya perekonomian Tanah Air menyurutkan ambisi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar aksi ekspansi. Hasrat perseroan untuk mengakuisisi dua bank kecil dipastikan molor hingga tahun depan. Alasannya, menunggu hingga muncul sinyal perbaikan ekonomi.

Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, penundaan rencana akuisisi dua bank turut mempengaruhi alokasi dana yang sudah disiapkan untuk melangsungkan ekspansi anorganik.

Bujet BCA untuk merealisasikan akuisisi dan penambahan modal perusahaan yang dicaplok sebesar Rp 2 triliun pada tahun 2016. Bujet ini bertambah Rp 500 miliar dari plafon ekspansi yang ditetapkan sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini sebab rencana akuisisi sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2015.

Jahja mengatakan, pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam memilih bank yang bakal dibeli. Alasan lain, BCA ingin memastikan kondisi bank yang diambil alih cukup sehat saat menghadapi perlambatan ekonomi seperti sekarang.

"Untuk asuransi jiwa juga kami butuh waktu dua tahun sampai tiga tahun, cukup lama untuk memutuskan akhirnya buat sendiri. Jadi seperti orang pacaran, kami jajaki dulu sebelum yakin," ujar Jahja, Rabu, (7/10/2015).

Meski batal mengakuisisi, tahun ini BCA tetap melakukan ekspansi. BCA membenamkan investasi dengan skema suntikan pembiayaan modal ventura. Sejak awal tahun ini, BCA menyalurkan pembiayaan terhadap lima perusahaan modal ventura. Salah satunya, pinjaman BCA kepada PNM Ventura Syariah senilai Rp10 miliar pada bulan Juni 2015 lalu.

Menurut Direktur Bank BCA Suwignyo Budiman, sejak tahun 1996 silam BCA sudah terlibat dalam pembiayaan modal ventura. Jika ditotal, jumlah perusahaan modal ventura yang menjadi mitra BCA sudah sebanyak 12.

Selain modal ventura, BCA juga tertarik membenamkan investasi di perusahaan pemula (startup).

“Saat ini BCA masih mempelajari bisnis model yang cocok dan risiko yang mungkin timbul dalam pembiayaan startup,” imbuh Suwignyo. (Galvan Yudistira)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino

Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino

Whats New
Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Spend Smart
DPR RI Sambut Baik Larangan Transaksi Jual-Beli di 'Social Commerce'

DPR RI Sambut Baik Larangan Transaksi Jual-Beli di "Social Commerce"

Whats New
Resmikan Bursa Karbon Indonesia, Jokowi: Potensinya Rp 3.000 Triliun, Bahkan Lebih...

Resmikan Bursa Karbon Indonesia, Jokowi: Potensinya Rp 3.000 Triliun, Bahkan Lebih...

Whats New
3 Fungsi AI yang Mendukung Pengembangan Karier di Kantor, Apa Saja?

3 Fungsi AI yang Mendukung Pengembangan Karier di Kantor, Apa Saja?

Work Smart
Wamen Perdagangan Sebut TikTok Shop Lakukan 'Predatory Pricing'

Wamen Perdagangan Sebut TikTok Shop Lakukan "Predatory Pricing"

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
4 Aspek 'Human Capital Leadership' untuk Generasi Produktif Indonesia 2045

4 Aspek "Human Capital Leadership" untuk Generasi Produktif Indonesia 2045

Whats New
Luhut: Dalam 4 Tahun Indonesia Berhasil Turunkan Sampah Plastik di Laut

Luhut: Dalam 4 Tahun Indonesia Berhasil Turunkan Sampah Plastik di Laut

Whats New
Dana Darurat Penting Dimiliki Pekerja 'Freelance', Mengapa?

Dana Darurat Penting Dimiliki Pekerja "Freelance", Mengapa?

Earn Smart
Kejagung Buka Seleksi CASN, Alumni FHUI Didorong Ambil Profesi Jaksa

Kejagung Buka Seleksi CASN, Alumni FHUI Didorong Ambil Profesi Jaksa

Work Smart
Harga Emas Antam 1 Gram Turun Rp 6.000, Ini Rincian Terbarunya

Harga Emas Antam 1 Gram Turun Rp 6.000, Ini Rincian Terbarunya

Whats New
Rentetan Kecelakaan Truk: Pertanggungjawaban Hukum Pengusaha Angkutan

Rentetan Kecelakaan Truk: Pertanggungjawaban Hukum Pengusaha Angkutan

Whats New
IHSG Melaju di Zona Hijau Pagi Ini, Rupiah Melemah

IHSG Melaju di Zona Hijau Pagi Ini, Rupiah Melemah

Whats New
Pemerintah Tata Ulang Aturan soal 'Social Commerce' dan 'E-commerce', Ini 6 Poin Utamanya

Pemerintah Tata Ulang Aturan soal "Social Commerce" dan "E-commerce", Ini 6 Poin Utamanya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com