JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengundang Presiden Direktur Lion Grup Edward Sirait dan Direktur Utama PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) Ishak duduk bersama, terkait polemik pembangunan bandara di Lebak, Banten. Rencananya, pemanggilan itu akan dilakukan pada Jumat (6/11/2015). "Kalau sore ini tidak memungkinkan, kami undang bapak (Edward Sirait dan Ishak) hari Jumat," ujar Direktur Kebandarudaraan Kemenhub Agus Santosa di Jakarta, Rabu (5/11/2015).
Kemenhub sendiri sudah memberikan tujuh syarat kepada Lion Grup dan MRIS bila ingin membangun bandara. Nantinya, keputusan diizinkan atau tidaknya pembangunan tersebut tergantung syarat-syarat tersebut.
Ketujuh syarat yang harus dipenuhi yaitu pengembangan wilayah, ekonomi dan finansial, teknis pembangunan, lingkungan alam, sosial, angkutan udara, dan operasional. Dari syarat tersebut, aspek operasional belum dipenuhi oleh Lion Grup dan MRIS.
Lantaran ruang udara di Lebak sempit, Kemenhub meminta orientasi arah runway diubah sesuai saran yang diberikan Kemenhub. Namun hingga kini, syarat tersebut belum dipenuhi.
Saat ini, pembangunan bandara di Lebak masih menjadi polemik. Menurut Kemenhub, ruang udara di Lebak terbilang sempit karena ada Bandara Curug di sisi barat. Di sisi tenggara, ada Bandara Atang Sanjaya. Di timur, ada Bandara Rumpin. Di sebelah utara dan timur laut, itu wilayah Soekarno-Hatta dan Halim.Di sisi utara, juga ada wilayah milik Arhanud (Artileri Pertahanan Udara TNI), tempat latihan militer untuk tembak-menembak. Sementara itu, di sisi selatan, ada daerah pegunungan dengan ketinggian bukit antara 5.000 kaki hingga 11.000 kaki.
Dengan keterbatasan ruang udara itu, Kemenhub meminta PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) selaku inisiator sekaligus calon pengembang bandara, melakukan pengkajian lebih dalam, salah satunya penyesuaian arah landasan pacu sehingga tak mengganggu ruang udara bandara yang ada di sekitarnya. Namun, meski landasan pacu diubah, Kemenhub tetap meyakini operasional bandara Lebak tak akan optimal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.