Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Bandara Lebak, Kemenhub Undang Presdir Lion Grup Duduk Bersama

Kompas.com - 04/11/2015, 19:08 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengundang Presiden Direktur Lion Grup Edward Sirait dan Direktur Utama PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) Ishak duduk bersama, terkait polemik pembangunan bandara di Lebak, Banten. Rencananya, pemanggilan itu akan dilakukan pada Jumat (6/11/2015). "Kalau sore ini tidak memungkinkan, kami undang bapak (Edward Sirait dan Ishak) hari Jumat," ujar Direktur Kebandarudaraan Kemenhub Agus Santosa di Jakarta, Rabu (5/11/2015).

Kemenhub sendiri sudah memberikan tujuh syarat kepada Lion Grup dan MRIS bila ingin membangun bandara. Nantinya, keputusan diizinkan atau tidaknya pembangunan tersebut tergantung syarat-syarat tersebut.

Ketujuh syarat yang harus dipenuhi yaitu pengembangan wilayah, ekonomi dan finansial, teknis pembangunan, lingkungan alam, sosial, angkutan udara, dan operasional. Dari syarat tersebut, aspek operasional belum dipenuhi oleh Lion Grup dan MRIS.

Lantaran ruang udara di Lebak sempit, Kemenhub meminta orientasi arah runway diubah sesuai saran yang diberikan Kemenhub. Namun hingga kini, syarat tersebut belum dipenuhi.

Saat ini, pembangunan bandara di Lebak masih menjadi polemik. Menurut Kemenhub, ruang udara di Lebak terbilang sempit karena ada Bandara Curug di sisi barat. Di sisi tenggara, ada Bandara Atang Sanjaya. Di timur, ada Bandara Rumpin. Di sebelah utara dan timur laut, itu wilayah Soekarno-Hatta dan Halim.Di sisi utara, juga ada wilayah milik Arhanud (Artileri Pertahanan Udara TNI), tempat latihan militer untuk tembak-menembak. Sementara itu, di sisi selatan, ada daerah pegunungan dengan ketinggian bukit antara 5.000 kaki hingga 11.000 kaki.

Dengan keterbatasan ruang udara itu, Kemenhub meminta PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) selaku inisiator sekaligus calon pengembang bandara, melakukan pengkajian lebih dalam, salah satunya penyesuaian arah landasan pacu sehingga tak mengganggu ruang udara bandara yang ada di sekitarnya. Namun, meski landasan pacu diubah, Kemenhub tetap meyakini operasional bandara Lebak tak akan optimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com