Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monopoli PLN Dituding Jadi Disinsentif Investasi di Sulut

Kompas.com - 11/11/2015, 14:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Plt Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Soni Sumarsono menyampaikan sebenarnya banyak calon investor yang berminat membenamkan modalnya untuk sektor kelistrikan di Sulut.

Namun, menurut dia, beberapa investor menganggap monopoli distribusi listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagai sebuah disinsentif.

“Listrik di Sulut ini memang masalah. Banyak swasta yang ingin masuk. Seringkali saya menerima telefon mau investasi di listrik. Tapi sulit mekanismenya, monopoli PLN,” kata Soni pekan lalu.

Lebih jauh dia menerangkan, kesulitan yang dimaksudkan calon investor tersebut yakni terkait distribusi listrik yang dimonopoli oleh PLN.

“Kalau pun ada investasi listrik, harus didistribusikan melalui PLN, dan negosiasi dengan PLN itu tidak mudah,” ucap dia lagi.

“Jadi problem listrik ini, kalau swasta boleh sampai distribusi, sebenarnya urusan listrik di Sulut selesai. Tapi karena dikendalikan penuh, maka tergantung PLN. Jadi ini problem manajemen, bukan problem investasi,” tutur Soni.

Listrik ‘byar-pet’

Soni mengatakan, kondisi defisit listrik di Sulut memang sangat mengerikan.

“Listrik di Manado ini dikenal dengan listrik ‘byar-pet’. Jadi, tidak bisa menjamin bahwa hari ini mati atau tidak. Itu di kota, apalagi yang di pelosok,” ucap Soni.

Dia menambahkan, sangat menaruh perhatian pada kondisi tersebut. Beberapa kali pihaknya memanggil General Manager PLN di area itu untuk mendapatkan penjelasan.

“Jawabannya selalu, trafo rusak, air danau turun. Alasan lain, satu mesin rusak. Selalu ini alasannya,” kata dia.

Perayaan hari Natal yang jatuh pada bulan Desember mendatang, diharapkan tidak diwarnai insinden pemadaman bergilir. Sebabnya, kata Soni, masyarakat akan sangat membutuhkan listrik dalam jumlah besar dua bulan sejak Natal sampai tahun baru, atau Januari 2016.

“Saya sebagai Gubernur, tidak mau ada listrik mati selama dua bulan ini. Karena teman-teman di Manado merayakan natal dan tahun baru,” ucap Soni.

Defisit terparah

Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 28 Oktober 2015, dari 11 sistem kelistrikan yang mengalami defisit, defisit listrik terbesar ada di sistem kelistrikan Sulut-Gorontalo sebesar minus 22,94 persen.

Kapasitas terpasang di sistem kelistrikan Sulutgo pada periode tersebut baru mencapai 307 megawatt (MW).

“Ini mengerikan, kalau tidak diperbaiki dengan penambahan kapasitas listrik bisa bahaya,” ujar Direktur Program Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Alihuddin Sitompul, Jakarta, Jumat (6/11/2015). (baca: Defisit Listrik, Pemadaman Bergilir Bisa 3 Kali Sehari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Whats New
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Whats New
Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Whats New
Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Whats New
Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Whats New
Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Whats New
Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Work Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Spend Smart
IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

Whats New
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com