Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI: "TKI Jangan Salah Persepsi Tentang Kiriman Gaji Lewat Bank"

Kompas.com - 17/11/2015, 20:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berharap tidak ada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang salah persepsi mengenai gaji yang harus dikirim melalui mekanisme perbankan.

Demikian dikatakan Deputi Penempatan, Agusdin Subiantoro, Selasa (17/11/2015). Sebab, menurut Agusdin, TKI akan secara otomatis berurusan dengan perbankan setelah memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan oleh Pemerintah.

Saat ini Pemerintah melalui BNP2TKI, Bank Indonesia (BI), Kemnaker, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tentang Transaksi Keuangan Non-Tunai bagi TKI di 2015. Pemerintah menyediakan fasilitas KUR bagi TKI yang akan berangkat bekerja ke luar negeri.

"KUR ini adalah program murah, transparan dan disubsidi oleh pemerintah, dan ini merupakan pilihan bagi TKI yang ingin memanfaatkan dipersilakan," ujar Agusdin.

TKI yang memanfaatkan fasilitas KUR perlu membuka rekening di Indonesia dan rekening bank di negara penempatan tempatnya bekerja. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Penetapan Perlindungan TKI di Luar Negeri, khususnya tentang wajib kirim gaji ke bank di Indonesia.

Sejauh ini baru Bank BRI, Bank Sinar Mas, Bank Mandiri dan BII-Maybank yang dilibatkan dalam program literasi keuangan karena keempat bank memiliki cabang di kantong-kantong TKI di dalam dan luar negeri.

Jadi, lanjut Agusdin, bagi TKI yang bergabung dalam Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Hong Kong yang menolak kebijakan pemerintah mewajibkan gaji TKI dikirim ke rekening bank di Indonesia, dibantah oleh TKI pula. Bagi BNP2TKI hal itu hanya soal kesalahan persepsi.

"Bagi yang sudah memahami, justru sistem tersebut malah lebih memudahkan dan lebih menjamin keamanannya," ujar Agusdin.

Hal itu seperti dikatakan Aqilla Azahra Harry Fani (25), TKI asal Purwokerta yang bekerja di sektor perindustrian di perusahaan Bin Laden Group Saudi. Aqilla mengatakan bahwa penggajian melalui perbankan amat memudahkan dirinya.

Melalui bank NCB di Jeddah dirinya rutin menerima gaji bulanan. Dengan berbekal kartu ATM dari bank tersebut dia dapat mengambil uang kapan dan di mana saja.

"Teman-teman saya dari Indonesia pun yang jumlahnya 20 orang menerima gaji melalui mekanisme perbankan dan tidak ada masalah. Alhamdulillah lancar dan malah lebih aman dalam hal penyimpanan," ujar Harry.

Melalui program tersebut, Kasubdit Pembekalan Akhir Pemberangkatan dan Fasilitasi Pembiayaan BNP2TKI Revina Purnama memastikan, pemberlakuan pembayaran nontunai bagi calon TKI/TKI dan keluarganya adalah untuk memudahkan dan meningkatkan keamanan.

"Jangan khawatir akan menemui kesulitan karena ada mekanisme yang memastikan TKI dapat mengambil uang gajinya. Setiap TKI di luar negeri kapanpun bisa mengambil uang melalui rekening bank yang dimiliknya," kata Revina.

Revina mengatakan hal itu untuk menanggapi banyaknya pertanyaan seputar sistem penggajian TKI melalui Sistem Transaksi Non Tunai (Cashless Transactions). Menurut dia, BNP2TKI telah meminta kepada PPTKIS mendorong dan meyakinkan majikan/agen agar menerapkan sistem transaksi non tunai ketika membayar gaji TKI.

"Sebelum berangkat semua calon TKI diwajibkan membuka rekening di dalam negeri agar nanti bisa mengirim gajinya melalui jasa perbankan," kata Revina.
 
"Upaya memigrasikan gaji dari bentuk tunai ke non tunai ini dapat mengurangi terjadinya shadow economy serta peningkatan governance dalam proses penempatan dan perlindungan TKI melalui pencatatan transaksi pembayaran secara transparan," katanya.

Setelah pembayaran gaji secara non tunai ini diterapkan, diharapkan tercipta keamanan, efisiensi, dan transparansi dalam seluruh proses transaksi yang melibatkan TKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com