Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sela COP 21, Indonesia dan China Bahas Kayu

Kompas.com - 02/12/2015, 11:12 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Indonesia dan China membahas promosi perdagangan kayu legal dari Indonesia yang berbasiskan Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SLVK), untuk menguatkan hubungan perdagangan kedua negara.

Pertemuan berlangsung di sela-sela COP 21 UNFCCC mengenai perubahan iklim di Paris, Prancis, Selasa (1/12/2015).

Delegasi Indonesia dipimpin Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Putera Parthama, sementara dari Tiongkok dipimpin Deputi Dirjen Departemen Kerjasama Internasional dari Administrasi Keuangan Kehutanan Negara China, Chunfeng Wang.

"Ïni sebuah kerjasama penting dengan Tiongkok guna mempromosikan perdagangan kayu legal, sementara ekspor Indonesia paling signifikan ke Tiongkok adalah produksi kayu kita," kata Putera.

Berdasarkan Sistem Informasi Legalitas Kayu atau SILK, sampai November 2015, ekspor produk kayu Indonesia ke China mencapai 4,2 juta ton senilai 2 miliar dollar AS.  Pasar China jauh di atas Jepang, yang berada di posisi kedua,  dengan menyerap 1,6 juta ton kayu senilai 1,2 miliar dollar AS.

Menurut Putera,  Indonesia telah mengembangkan sistem SLVK, sebagai bentuk upaya pemberlakuan tindakan hukum mengurangi pembalakan liar. SLVK, saat ini diberlakukan untuk kayu ekspor. Sistem ini memberi insentif bagi legalitas dengan mendorong terjadinya akses pasar bagi produk-produk tidak legal.

SLVK juga mendorong reformasi tata kelola hutan yang lebih luas, seperti perbaikan sistem informasi, transparansi, dan peningkatan kapasitas dan hak bagi masyarakat lokal.

"Dengan meningkatnya permintaan global atas produk hijau yang legal, Indonesia mempunyai posisi penting untuk pasar-pasar ini dengan adanya SLVK," tambahnya.

Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang berhasil menegosiasi dan meratifikasi kesepakatan Forest Law Enforcement, Governance and Trade Voluntary Partnership dengan Uni Eropa.

Selain Uni Eropa, Australia juga mengakui SLVK sebagai jaminan kayu dari Indonesia memenuhi legalitas.

Sementara itu delegasi Tiongkok Chunfeng Wang, menyambut baik kerja sama tersebut, apalagi sebelumnya Indonesia dan Tiongkok memiliki perjanjian kerja sama pemberantasan illegal loging.

"Ini langkah baik dalam upaya legalitas kayu Indonesia sebagai bentuk menekan illegal loging dan SLVK merupakan gagasan besar, kami akan ikuti sistem Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kayu kami (Tiongkok)," ucap Chunfeng Wang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com