Bukan berarti genjotan aktivitas ekonomi dalam negeri terutama infrastruktur tersebut akan mulus tanpa rintangan.
Dengan tingginya impor infrastruktur karena kebutuhan yang meningkat bisa bermuara pada naiknya defisit transasksi berjalan Indonesia.
Namun hal tersebut tidak akan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi rupiah.
"Terlihat momentum penguatan rupiah di 2016 akan terjaga jika aktivitas ekonomi yang meningkat diikuti dengan genjotan angka pertumbuhan ekonomi domestik terutama dari sisi infrastruktur," perkiraan Helmi.
Meskipun tekanan negatif dari eksternal tidak bisa dihapuskan begitu saja, namun dengan adanya daya tahan dari dalam negeri itu, nilai rupiah bisa terjaga.
Tekanan negatif tidak akan menyeret rupiah pada pelemahan sedalam yang dialami mata uang Garuda di tahun 2015 ini. (Issa Almawadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.