Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Rapat untuk Bahas Mekanisme Pungutan Dana Ketahanan Energi

Kompas.com - 04/01/2016, 14:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan pejabat setingkat eselon satu merapatkan barisan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (4/1/2016).

Salah satu yang nampak hadir adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Saat dikonfirmasi wartawan, Sudirman memberikan keterangan bahwa agenda rapat siang ini adalah pembahasan mekanisme pungutan Dana Ketahanan Energi (DKE). "Ya kita harus ngomong, ini mau difinalkan," kata Sudirman.

Dia menjelaskan, salah satu payung hukum yang diacu untuk mengimplementasikan kebijakan DKE ini yaitu Undang-undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi, pasal 30 ayat 34.

Dalam aturan itu disebutkan, dana untuk mengembangkan hasil-hasil penelitian energi baru dan terbarukan (EBT) diambilkan dari pendapatan negara yang berasal dari energi tak terbarukan.

Sudirman mengatakan, pemerintah akan membuat peraturan turunan dari UU tersebut. 

"Jadi PP-nya begitu mengatur tiga hal. Sumbernya dari mana, mungutnya bagaimana, penggunaannya untuk apa, dan institusinya bagaimana," jelas mantan bos PT Pindad (Persero) itu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah memandang bahwa pungutan DKE memiliki dasar hukum yang kuat.

Hanya saja perlu diatur lebih jelas mekanisme pemungutannya. Sementara itu, terkait dengan apakah DKE diambilkan dari APBN atau tidak, mantan Gubernur Bank Indonesia itu menjelaskan, pada dasarnya DKE dibiayai oleh APBN baik pungutan itu masuk ke kas negara terlebih dahulu, atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Whats New
BSI Luncurkan Sukuk Berkelanjutan, Simak Imbal Hasil yang Ditawarkan

BSI Luncurkan Sukuk Berkelanjutan, Simak Imbal Hasil yang Ditawarkan

Whats New
InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

Whats New
Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Whats New
BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com