Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Ilegal Asal India Dicurigai Masuk Indonesia

Kompas.com - 06/01/2016, 08:44 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana mencurigai adanya peredaran daging sapi ilegal dari India di pasar-pasar tradisional.

"Kami mensinyalir ada daging datang dari India. Ketika kita browsing dari data India ternyata tahun 2015 kita temukan mereka mengirim daging ke Indonesia," ujar Teguh di Jakarta, Selasa (4/1/2016).

Teguh mengatakan, berdasarkan data perdagangan India, pada tahun 2012 ditemukan sekitar 800 ton daging sapi atau sebanyak 120 kontainer dikirim ke Indonesia. Sedangkan pada tahun 2015 ditemukan sekitar 82 ton daging impor dari India.

Padahal, menurut dia, India tidak termasuk negara yang bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Artinya, peredaran daging sapi atau kerbau dari India dilarang di Indonesia.

Dia mencurigai daging tersebut bisa masuk ke Indonesia lewat pelabuhan dengan menggunakan kemasan lain. "Jangan-jangan kemasannya impor ikan tapi dalamnya daging. Langsung masuk gudang," ujar Teguh.

Lanjut, kata dia, ketika sudah masuk ke pasar tradisional akan sulit untuk membedakannya. "Pas udah beredar ke pasar tinggal di-repack," ujarnya.

Direktur Utama PPD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan, keberadaan daging sapi ilegal dari India ini merugikan pemain lokal. Dia mengatakan harga daging sapi ilegal dari India jauh lebih murah.

"Sebagai pemain lokal saya terpengaruh oleh daging dari India. Stok tidak bergerak karena harganya Rp 5000 sampai Rp 10.000 dibawah kami," papar Ratna.

Maka, dia berharap pemerintah lebih tegas menindak persoalan daging sapi ilegal dari India agar para pelaku bisnis lokal tidak dirugikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com