Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat, Industri Penerbangan Ikut Senang

Kompas.com - 11/03/2016, 07:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Penguatan rupiah ternyata bisa berdampak positif pada industri penerbangan. Sebab 90% biaya perawatan dan penerbangan terkait dengan nilai tukar. Sementara yang berkaitan dengan rupiah hanya gaji pegawai dan penerimaan perusahaan penerbangan.

"Kami harus lihat dulu seberapa permanen penguatan rupiah, selama 3 bulan. Namun sekecil apapun penguatan rupiah, berdampak positif ke dunia penerbangan," kata Edward Sirait, Presiden Direktur Lion Air Group di Batam, Kamis (10/3/2016).

Menurut dia, kondisi perekonomian Indonesia masih rentan terhadap sentimen dari perekonomian global. Contoh yang harus dicermati adalah turunnya devisa China hingga 500 miliar dollar AS.

"Apa yang akan terjadi? Kita semua belum tahu. Tapi yang pasti dampak bagi perekonomian negara lain juga berdampak ke Indonesia," lanjut dia.

Menurut Edward, yang saat ini harus dilakukan pemerintah adalah menjaga ekuilibirum, sebab yang diutamakan adalah indeks daya beli masyarakat.

"Bagi kami, rupiah di level Rp 13.500 per dollar AS cukup baik, selama daya beliu masyarakat masih ada. Walau rupiah di Rp 14.000 per dollar AS pun, asalkan daya beli masyarakat ada, tidak masalah bagi dunia penerbangan," pungkas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai tren penguatan rupiah terjadi karena persepsi investor yang melihat perbaikan ekonomi RI.

Meski begitu dia melihat masih ada resiko eksternal, yang bisa kembali mengubah arah penguatan, meskipun tidak signifikan seperti pengalaman sebelumnya.

Darmin mengatakan, penguatan rupiah menujukkan investor menganggap menempatkan dana di Indonesia menjanjikan. (Baca:

Guna menjaga rupiah menguat dan tahan lama, Darmin menuturkan pemerintah akan melanjutkan langkah-langkah kebijakan yang sudah dikeluarkan.

Di sisi eksternal, dia menyebut, penguatan rupiah bisa bertahan lebih lama apabila China dan Jepang tingkat bunga acuannya turun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com