Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Ekspor dan Penurunan Daya Saing

Kompas.com - 16/03/2016, 14:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Jadi umumnya, ekspor negara-negara tetangga, baru melemah pada 2015 ketika perekonomian global benar-benar terpuruk.

Namun, anehnya, tren merosotnya ekspor telah terjadi sejak 2011 dan makin terpuruk pada tahun 2015.

Kondisi tersebut menandakan ada masalah yang serius dalam daya saing ekspor Indonesia.

Hal itu terkonfirmasi, dengan membanjirnya barang-barang impor, sehingga mendesak industri-industri di dalam negeri.

Untungnya, penurunan kinerja ekspor tidak berkorelasi positif dengan jumlah produksi barang yang dihasilkan di dalam negeri.

Produksi komoditas pertanian dan barang olahan di dalam negeri tetap meningkat dengan laju yang bagus.

Hal itu tentu tidak terlepas dari kondisi Indonesia sebagai pasar yang besar, dengan jumlah penduduk mencapai 255 juta orang, terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.

Artinya, produk-produk lokal masih bisa diserap oleh pasar domestik.

Situasi semacam ini sebenarnya sangat tricky.

Di satu sisi menimbulkan kekhawatiran dan pesimisme, namun di sisi lain membuncahkan harapan dan optimisme.

Jika produk lokal hanya mengandalkan serapan domestik, maka tak akan langgeng.

Sebab, dengan semakin terbukanya perdagangan internasional, terlebih telah dimulainya implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), barang-barang dari luar akan semakin mudah masuk ke Indonesia sekaligus mendepak pemain-pemain lokal.

Sebaliknya, jika dilihat dari kacamata optimisme, betapa besar peluang industri-industri dalam negeri untuk berkembang.

Dengan daya saing yang tinggi, produk-produk lokal tidak hanya akan menikmati pasar domestik yang besar, tetapi juga berpeluang meningkatkan produksinya untuk tujuan ekspor.

Dengan hanya mengandalkan serapan pasar domestik saja, industri dan perekonomian Indonesia saja sudah bisa tumbuh, apalagi bila ditambah dengan ekspor.

Artinya, jika ekspor Indonesia ditingkatkan, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melejit.

Namun, sekali lagi, syaratnya adalah penguatan daya saing. Inilah salah satu tantangan Indonesia saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com