Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Belum Kuat Menanjak

Kompas.com - 28/03/2016, 10:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak WTI pekan lalu kembali merosot ke bawah level 40 dollar AS per barel. Pelaku pasar pesimistis pertemuan negara-negara produsen minyak bulan depan bisa mengatasi persoalan banjir pasokan minyak.

Mengutip Bloomberg, Kamis (24/3/2016), harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Mercantile Exchange turun 0,82 persen menjadi 39,46 dollar AS per barel dibanding hari sebelumnya. Bila dihitung dari akhir pekan sebelumnya, harga minyak merosot 4,08 persen.

Menurut Nanang Wahyudin, Analis Finex Berjangka, tekanan terbesar berasal dari rilis data stok minyak Amerika Serikat (AS). Energy Information Administration (EIA) melaporkan, stok minyak AS pada pekan yang berakhir 19 Maret 2016 bertambah 9,4 juta barel dibanding pekan sebelumnya.

Alhasil, stok minyak AS bertengger di level tertingginya sejak 1930, yakni 532,5 juta barel. “Ini jelas buruk bagi harga minyak,” kata Nanang.

Harga minyak semakin tertekan karena pelaku pasar pesimistis melihat pertemuan sejumlah negara produsen minyak di Doha, Qatar, pada 17 April 2016.

Sebab, beberapa produsen seperti Iran, Libya, Brazil dan Argentina sudah menolak hadir. Pertemuan Doha Beberapa katalis positif, menurut Research & Analyst Monex Investindo Futures Yulia Safrina, juga gagal menopang harga minyak.

Sebut saja laporan Baker Hughes Inc yang menyatakan bahwa rig aktif pengeboran minyak AS sudah berkurang 15 unit menjadi 372 rig. Ini merupakan level terendah rig aktif sejak November 2009.

“Biasanya laporan rig akan menopang kenaikan harga, tapi kali ini gagal. Padahal berbarengan dengan laporan penurunan produksi minyak AS,” kata Yulia.

EIA mencatatkan produksi minyak AS turun menjadi 9,04 juta barel per hari yang merupakan level terendah sejak November 2014. Pelaku pasar mencermati pertemuan Doha bulan depan. Penolakan Iran menjadi katalis negatif.

Iran juga enggan mengurangi produksi yang ditargetkan menjadi 1 juta barel per hari di tahun ini. Jika pertemuan oil freeze di Doha dan pertemuan OPEC yang akan datang sepakat memangkas atau menjaga level produksi di posisi Januari 2016, harga minyak bisa melambung ke 50 dollar AS per barel di akhir semester I-2016.

Secara teknikal, Yulia bilang harga minyak bergerak di bawah moving average (MA) 50 namun di atas MA 100 dan 200, sehingga penurunan harga terbatas. Garis MACD di bawah garis 0 mengindikasikan pola downtrend. RSI level 35,38 terus merunduk.

Namun stochastic level 4,29 sudah masuk area oversold. Yulia melihat harga minyak berpeluang rebound terbatas hari ini di kisaran US$ 34,40–US$ 43,00 per barel.

Dalam sepekan, harga minyak akan bergerak di kisaran US$ 36,00–US$ 40,00 per barel. Sedangkan Nanang memprediksi harga minyak kembali turun karena dollar tengah menguat. Dalam sepekan, harga minyak akan bergerak di kisaran US$ 35,00–US$ 41,00 per barel. (Namira Daufina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Alfamart Alokasikan Capex Rp 4,5 Triliun Tahun Ini, untuk Apa Saja?

Whats New
Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Whats New
Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Whats New
Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Whats New
KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com