Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Mulai Jajaki Bisnis Komersial di Iran

Kompas.com - 12/04/2016, 11:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Delegasi perusahaan pembuat pesawat yang berbasis di AS, Boeing, telah mengunjungi Iran untuk mendiskusikan penjualan produk pesawat jetliner.

Kunjungan delegasi Boeing ini sejalan dengan langkah pabrikan pesawat itu untuk memastikan bahwa pesaingnya, Airbus, tidak menyalip langkah menggarap bisnis di Iran.

Sebelumnya pada bulan Januari lalu, Airbus setuju menjual 118 unit pesawat senilai 27 miliar dollar AS ke Iran seiring dengan negara tersebut yang telah secara resmi terbebas dari sanksi internasional setelah setuju membatasi program nuklirnya.

Pada bulan Februari lalu, pemerintah AS memberikan lisensi pada Boeing untuk membicarakan tentang bisnis dengan maskapai penerbangan di Iran. Akan tetapi, Boeing menyatakan memerlukan persetujuan tambahan untuk menjual pesawat ke Iran.

Pasalnya, Iran masih menjadi subyek dalam beberapa larangan yang diterbitkan otoritas AS.

"Perwakilan dari Boeing mengadakan diskusi dengan maskapai Republik Islam dan beberapa maskapai Iran lainnya selama 2 hari," ujar Magshoud Asadi Samani seperti dikutip dari kantor berita Iran IRNA, Selasa (12/4/2016).

Samani menjelaskan, Boeing telah mengajukan penjualan pesawat seri 737, 777, dan 787. Tidak hanya itu, Boeing pun mengajukan dukungan purnajual.

Menurut Samani, Iran kini memiliki 60 unit pesawat Boeing yang masih beroperasi, mencakup 32 persen jumlah armada yang aktif. Banyak pesawat buatan Barat yang beroperasi di Iran sejak tahun 1970an dan 1980an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

Whats New
Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna 'Paylater' Terbanyak

Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna "Paylater" Terbanyak

Whats New
Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com