Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Dua Emiten Properti Ini "Melorot" di Kuartal I 2016

Kompas.com - 30/04/2016, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua emiten properti yakni PT Intiland Development Tbk (DILD) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sama-sama mencatatkan penurunan kinerja di kuartal I 2016.

Laba bersih PT Intiland Development Tbk turun 17,4 persen dibanding kuartal I 2015, sementara laba bersih PT Summarecon Agung Tbk turun tajam 88,5 persen dibanding kuartal I 2015.

Berdasarkan laporan keuangan Intiland, laba bersih perseroan kuartal I 2016 tercatat sebesar Rp 100,1 miliar, turun 17,4 persen dari Rp 121,2 miliar pada periode yang sama di 2015.

Penurunan kinerja Intiland ini seiring dengan penurunan pendapatan usaha sebesar 2,2 persen dari Rp 602,2 miliar jadi Rp 588,7 miliar. Selain itu perseroan juga menanggung beban lain-lain sebsar Rp 13,3 miliar, padahal periode yang sama tahun sebelum ini justru menghasilkan pendapatan sebesar Rp 7 miliar.

Pendapatan Intiland berasal dari pendapatan penjualan sebesar Rp 517 miliar, turun dari Rp 549,6 miliar pada kuartal I 2015.Sementara pendapatan berulang atau recurring income mencapai Rp 71,2 miliar, naik dari Rp 52,5 miliar.

Total aset Intiland per akhir Maret 2016 mencapai Rp 10,4 triliun, naik dari Rp 10,2 triliun pada periode akhir tahun 2015. Jumlah liabilitasnya naik dari Rp 5,51 triliun menjadi Rp 5,55 triliun dan ekuitasnya naik dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 4,8 triliun.

Sementara itu, laba bersih Summarecon Agung melorot tajam akibat membengkaknya beban yang harus ditanggung perseroan. Pertumbuhan pendapatan perseroan tidak mampu menutupi peningkatan beban tersebut.

Pada kuartal I 2016 perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 10 persen dari Rp 945,6 miliar menjadi Rp 1,04 triliun.

Namun, beban pokok penjualan dan beban langsung Summarecon Agung melonjak 56,5 persen dari Rp 364 miliar menjadi Rp 570 miliar. Alhasil laba kotornya turun 18 persen yoy menjadi Rp 476 miliar.

Beban umum dan administrasi Summarecon Agung naik 16 persen dari Rp 150 miliar jadi Rp 174 miliar, beban keuangan naik 23,5 persen dari Rp 113,3 miliar menjadi Rp 140 miliar, dan beban pajak final naik dari Rp 53,7 miliar jadi Rp 60,6 miliar.

Pendapatan perseroan berasal dari pengembangan properti yang mengalami kenaikan dari Rp 565,8 miliar jadi Rp 615,9 miliar. Lalu pendapatan dari properti investasi naik dari Rp 290 miliar jadi Rp 317 miliar dan pendapatan lain-lain naik dari Rp 89 miliar jadi Rp 113 miliar.

Total aset Summarecon Agung per akhir Maret 2016 mencapai Rp 19,5 triliun, naik 4,2 persen dari Rp18,7 triliun pada periode akhir 2015. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Kompas TV Penurunan Bunga, Angin Segar Industri Properti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com