Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Proyek Infrastruktur Khusus Ditawarkan ke China

Kompas.com - 09/05/2016, 16:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak sembilan proyek infrastruktur ditawarkan pemerintah Indonesia ke pemerintah China dalam pertemuan dua delegasi negara dalam ‘The 2nd High Level Economic Dialogue RI-RRT’, di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Kesembilan proyek tersebut adalah :

1. Jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan Seksi I

2. Terowongan Balinka – Matur – Ngarai Sianok

3. Pengadaan material untuk pembangunan dan perawatan jembatan

4. Dam Multifungsi Pelosika

5. Dam Jenelata

6. Dam Rokan Hilir/Lompatan Harimau

7. Dam Multifungsi Jambo Aye

8. Dam Bonehulu

9. Pengadaan material rel kereta api.

“Ada sejumlah proyek infrastruktur yang akan dibiayai melalui AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank),” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution selaku ketua delegasi Indonesia usai pertemuan.

Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman mengatakan, kesembilan proyek yang ditawarkan ke China tersebut merupakan proyek khusus yang tidak dikerjasamakan dengan negara lain.

“Jadi ditawarkan khusus dengan China. Karena dengan Jepang kita sudah punya daftar proyek, Korea sudah ada. Nah, sekarang dengan China,” imbuh Rizal.

Menurut Rizal, respons dari pemerintah China atas tawaran tersebut sangat baik.

Ke depan, pemerintah Indonesia siap menawarkan lagi proyek yang perencanaannya sudah matang, ke pemerintah China.

“Bantuan (dari China) dalam bentuk pinjaman, Preferential Buyers Credit,” kata Rizal.

Pelaksana Tugas Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menambahkan, nilai dari sembilan proyek yang ditawarkan mencapai 2,5 miliar dollar AS.

“Ini kan pinjaman (kerjasamanya), jadi mungkin ada sebagian proyek yang KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha), ada sebagian yang harus kita biayai dengan konstruksinya supaya kelayakan proyeknya meningkat,” kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com