Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Industri Petrokimia Malaysia, Rizal Ramli Merasa Malu

Kompas.com - 11/05/2016, 17:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengaku malu tatkala melakukan kunjungan ke kompleks industri petrokimia di Kerteh, distrik di negara bagian Terengganu, Malaysia.

“Sekitar sebulan yang lalu kami berkunjung ke Kerteh, Terengganu Malaysia. Terus terang kami malu. Mereka punya industri petrokimia yang besar,” kata Rizal di kantornya, Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Rizal menyampaikan pada tahun1970-an, banyak orang-orang Malaysia belajar ke Indonesia.

Bahkan National Oil Company mereka, Petronas pada masa itu tidak lebih unggul dari Pertamina.

“Pertamina pada waktu itu raksasa. Mereka (Malaysia) belajar macam-macam. Tapi sekarang Petronas akhirnya lebih hebat dari Pertamina,” ucap Rizal.

Tak hanya itu, Rizal pun merasa malu karena industri petrokimia di Malaysia berkembang besar.

Di Kerteh sendiri terdapat 80 pabrik di tanah seluas 4.000 hektare.

“Ironisnya gas yang dipakai itu 40 persennya dari kita. Kemudian dia ubah menjadi produk petrokimia,” sambung dia.

Setelah diolah menjadi berbagai macam produk industri petrokimia seperti plastik, cat, farmasi, tekstil, ban, pampers, karpet, dan produk lain, Malaysia mengekspor produk-produk tersebut ke Indonesia.

“Kita impor produk petrokimia hampir sekitar 12-14 miliar dollar AS per tahun. Jadi kalau kita jual gas, sebetulnya kita rugi lah kalau hanya sekadar jual gas,” ucap Rizal.

Oleh karena itulah, dia berharap pengembangan lapangan gas abadi Masela juga dibarengi dengan pembangunan industri hilir, salah satunya industri petrokimia.

Perhitungan Rizal, apabila hanya menjual gas saja maka yang didapat negara hanya 2,5 miliar dollar AS per tahun.

Akan tetapi apabila dikembangkan industri hilirnya, maka penerimaan negara dari Masela bisa mencapai 6,5 miliar dollar AS per tahun (dengan asumsi produksi 3,6 MTPA).

Pemerintah kini tengah membentuk komite untuk pengembangan industri hilir tersebut.

Instansi yang terlibat dalam komite itu diantaranya Kemenko Kemaritiman, Kementerian ESDM, SKK Migas, Kementerian Perindustrian, dan Bappenas.

Kompas TV Inilah Akhir Polemik Gas Blok Masela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com