KUTA, KOMPAS.com - PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk, bersiap melaksanakan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana pada 2018 mendatang. Untuk menapai target tersebut, perusahaan yang sudah beroperasi sejak 45 tahun ini akan melakukan beberapa pembenahan.
Direktur Utama Patra Jasa Muhamad Haryo Yunianto mengatakan saat ini kajian mengenai IPO ini sedang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC). Kemungkinan, saham yang akan ditawarkan ke publik tidak besar.
Karena rencana IPO masih masuk tahap kajian, Haryo masih enggan membeberkan jumlah saham yang akan dilepas, serta target dana yang diinginkan perusahaan.
"Sebelum masuk ke Patra Jasa saya bertugas di PT Pembangunan Jaya Ancol. Di Ancol, mereka lakukan IPO tapi tidak besar hanya 10 persen, tapi bagus untuk manajemen perusahaan jadi lebih rapi," kata Haryo, usai acara media gathering di Patra Jasa Bali Resort & Villas, Rabu (18/5/2016).
"Hal yang sama juga di IPO Patra Jasa, tidak besar tetapi agar perusahaan jadi lebih terukur," lanjut Haryo yang baru menjabat sebagai Direktur Utama di Patra Jasa sejak Januari 2016 ini.
Menurut dia, langkah IPO ini mendapatkan dukungan penuh dari induk usaha, yang saat ini menggenggam sekitar 99 persen saham Patra Jasa.
Dengan demikian, ke depan Patra Jasa bisa memperbesar kontribusinya ke Pertamina, yang pada 2015 lalu masih kurang dari 1 persen total pendapatan Pertamina.
Langkah IPO ini juga untuk mendorong pemanfaatan aneka aset "tidur" Patra Jasa yang belum digarap. Saat ini Patra Jasa punya kurang dari 100 hektare lahan "tidur" di berbagai daerah di Indonesia.
Saat IPO, Haryo menargetkan pendapatan perusahaan sudah mencapai Rp 1 triliun. Di 2016, Patra Jasa menargetkan pendapatan antara Rp 670 miliar-Rp 700 miliar. Sementara di 2015 mencapai Rp 580 miliar.
Saat ini, core bisnis Patra Jasa yakni bisnis perhotelan, properti, juga ada anak usaha di bidang rental mobil serta katering. Di 2015, bisnis hotel di Bali menyumbang 18 persen pendapatan, sementara bisnis rental mobil mencapai kontribusi tertinggi hingga Rp 200 miliar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.