Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Rencana Fed Naikkan Suku Bunga: Saham Melemah, Dollar Naik

Kompas.com - 20/05/2016, 06:34 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham di berbagai negara terjual habis pada Kamis (19/5/2016) waktu setempat atau pada Jumat (20/5/2016) dini hari (WIB). Sementara dollar Amerika Serikat (AS) naik, yang menyebabkan tekanan pada minyak dan komoditas lain.

Di sisi lain, investor menyerap kemungkinan bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve atau Fed akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

Harga minyak turun tipis, seiring kekhawatiran akan turunnya suplai dan pergerakan dollar.

Pasar keuangan bertambah pada menit-menit menjelang pertemuan Fed pada Rabu lalu, dimana Bank Sentral AS tersebut membuka pintu kenaikan suku bunga per Juni, yang mendorong investor untuk berjaga-jaga.

Pada paparannya di Kamis, Presiden Fed di New York William Dudley mengatakan ekonomi AS cukup kuat untuk menerima suku bunga baru di Juni atau Juli.

"Kami dalam jalur menaikkan suku bunga," kata dia.

Para trader memproyeksi, 32 persen fed akan menaikkan suku bunga di Juni, menurut alat analisis CME FedWatch. Prediksi ini naik 15 persen dari prediksi di Selasa. Sekarang, mayoritas estimasi memperkirakan kenaikan suku bunga bakal terjadi di Juli.

"Fed mungkin berfikir ekonomi sedikit menguat dibanding sejumlah pelemahan pasar dan mungkin hal itu yang dipikirkan investor secara umum," kata Bruce McCain, chief investment strategist di Key Private Bank di Cleveland, AS.

"Tidak hanya mencermati bahwa kenaikan suku bunga akan merusak ekonomi, tapi juga satu langkah untuk mengeluarkan aliran uang masuk yang sudah jadi keuntungan pada kenaikan harga aset dalam beberapa tahun," jelas Mccain.

Bursa Global

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 91,42 poin atau 0,52 persen ke level 17.435,2.  

Indeks S&P 500 turun 7,61 poin atau 0,37 persen ke level 2.040,02 dan Nasdaq Composite turun 26,59 poin atau turun 0,56 persen ke level 4.712,53.

Indeks Dow dan S&P menyentuh level terendah dalam dua bulan sebelum mencetak kerugian. Indeks keuangan SPSY mencatatkan keuntungan dalam kondisi ini dengan kenaikan 0,9 persen dan jadi kenaikan tertinggi dalam sebulan.

Sementara itu indeks Eropa FTSEurofirst 300 turun 1,2 persen, seiring turunnya harga komoditas dan yang berkaitan dengannya.

Saham perusahaan travel dan wisata turun 1,5 persen setelah berita hilangnya pesawat EgyptAir yang membawa 66 penumpang dan kru dari Paris ke Kairo.

Indeks bursa global turun 1 persen sepanjang 2016. Kekhawatiran ekonomi global tetap jadi faktor utama penurunan dan investor meresponnya dengan membagi kebijakan antara Federal reserve dan bank sentral utama lain.

"Komentar Fed mempengaruhi pasar pada hari ini dan saya pikir akan terus mempengaruhi pasar dalam beberapa minggu kedepan, seiring mendekatnya hari menuju Juni," kata Jake Dollarhide, chief executive officer di Longbow Asset Management di Tulsa.

Dollar Naik, Minyak Turun

Indeks dollar DXY naik 0,3 persen, menambah kenaikan setelah mencapai posisi tertinggi sejak Maret, pada perdagangan Rabu (18/5/2016) lalu.

Harga minyak sebagian besar tidak berubah akibat kekhawatiran turunnya pasokan minyak dari Kanada dan Nigeria, akibat kenaikan dollar AS. Dollar yang kuat membuat komoditas didenominasi di greenback menjadi lebih mahal untuk pemegangnya yang menggunakan mata uang lain.

Minyak mentah AS CLc1 turun 3 sen menjadi 48,16 dollar AS per barel. Brent untuk kontrak Juli LCON6 turun 12 sen ke level 48,81 dollar AS per barel.

 

Kompas TV Investor Asing "Cabut" Dana dari Pasar Saham
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com