Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Asumsi Dasar Sektor ESDM pada APBN-P 2016

Kompas.com - 08/06/2016, 20:41 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said hari ini memaparkan asumsi dasar pada sektor Energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBN-P) 2016.

Menteri Sudirman mengatakan untuk asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dalam APBN-P 2016 turun menjadi 35 dollar AS per barel dari semula 50 dolar AS per barel.

"Harga saat ini sedang naik menuju tingkat yang lebih optimal sehingga ada kemungkinan asumsi ini bisa kita patok lebih baik," kata Menteri Sudirman Said, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/8/2016).

Kemudian, lanjut Sudirman untuk asumsi Lifting minyak pada APBN-P 2016 juga turun dari semula 830.000 per barel kini jadi 810.000 per barel.

Penurunan asumsi itu disebabkan karena sebagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak melakukan penundaan produksi.

Kemudian lifting gas bumi gas diusulkan 1,115 juta barel setara minyak per hari.

Jumlah itu juga mengalami penurunan dari 1,155 juta barel setara minyak per hari pada APBN 2016.

"Volume BBM sebanyak 16,69 juta kilo liter (KL) per tahun. Tidak ada perubahan dari APBN 2016. Minyak tanah sebanyak 0,69 KL," ucap Sudirman Said.

Menteri Sudirman mengungkapkan, subsidi BBM jenis solar awalnya ditetapkan subsidi sebesar Rp 1.000.

Namun setelah dihitung pada APBN-P 2016 ditetapkan subsidi solar sebesar Rp 350.

Terakhir untuk subsidi listrik pada APBN-P 2016, mengalami kenaikan dari awalnya Rp 38,39 triliun menjadi Rp 57,18 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com