Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Pengadaan Lahan Lancar, Pemerintah Usulkan Rp 16 Triliun untuk "Land Bank"

Kompas.com - 20/06/2016, 15:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp 16 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016.

BLU LMAN dibentuk untuk menjalankan fungsi 'land bank' guna memenuhi kebutuhan tanah untuk pembangunan infrastruktur.

Bambang menjelaskan, dengan adanya BLU LMAN diharapkan tidak ada lagi kesulitan anggaran dalam pembebasan lahan di proyek-proyek infrastruktur.

BLU LMAN juga dibentuk untuk memudahkan pengadaan tanah dari proses belanja yang rigid apabila anggaran pembebasan lahan dimasukkan dalam pos kementerian/lembaga.

Bambang mencontohkan, apabila Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) saat ini membutuhkan anggaran Rp 16 triliun, maka mau tak mau harus menunggu APBN Perubahan atau APBN induk tahun berikutnya untuk bisa membebaskan lahan.

Padahal, sambung Bambang, harga tanah pada tahun ini dengan tahun depan tidak mungkin sama, dan akan terus merangkak naik.

"Semakin kita menunda pembebasan tanah, harga semakin naik, spekulasi naik. Karena itu, untuk mencegah kenaikan harga yang berlebih-lebihan, pembebasan lahan harus dilakukan secepat mungkin," kata Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Bambang lebih lanjut mengatakan, PMN kepada BLU LMAN merupakan pilihan yang lebih aman ketimbang rencana awal.

Rencana awalnya yaitu, kebutuhan pembebasan lahan sebesar Rp 16 triliun itu dimasukkan sebagai tambahan belanja dalam APBNP 2016.

"Cuma, kalau tambahan belanja, ini akan sulit. Kita akan berhadapan dengan defisit yang makin sulit dikendalikan pada angka yang kita anggap nyaman," imbuh Bambang.

Demikian pada akhirnya, sambung Bambang, pemerintah memutuskan untuk mengajukan PMN sebesar Rp 16 triliun untuk BLU LMAN.

Toh, kata Bambang, tanah tersebut pada akhirnya menjadi milik negara atau Barang Milik Negara (BMN).

"Jalan tol misalnya, swasta itu kan hanya konsesinya. Pemerintah yang punya tugas membebaskan tanah. Sehingga setelah konsesi berakhir, aset itu akan kembali ke pemerintah," ucap Bambang.

Kebutuhan dana

Dalam kesempatan tersebut, Bambang memaparkan kebutuhan dana pembangunan jalan tol yang dialokasikan tahun anggaran 2016, yakni sebesar Rp 16 triliun, terdiri dari Trans Sumatera sebesar Rp 2 triliun, Trans Jawa sebesar Rp 5,36 triliun, Non Trans-Jawa Rp 3,02 triliun, dan Jabodetabek Rp 5,62 triliun.

Sementara itu, kebutuhan anggaran pembebasan lahan Trans Jawa sebesar Rp 5,36 triliun diperuntukkan delapan ruas; Pejagan-Pemalang Rp 607 miliar; Pemalang-Satang Rp 1,3 triliun; Batang -Semarang Rp 2,53 triliun; Semarang-Boyolali Rp 460 miliar; Solo-Mantingan Rp 49 miliar; Mantingan-Kertosono Rp 100 miliar; Kertosono-Mojokerto Rp 62 miliar; dan Mojokerto-Surabaya Rp 253 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com