Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, CEO Yahoo Tetap Bekerja dari Ranjang Rumah Sakit Usai Melahirkan

Kompas.com - 21/06/2016, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Dalam dunia korporasi Amerika Serikat, CEO Yahoo Marissa Mayer dikenal dengan etos kerjanya yang luar biasa.

Dalam sebuah laporan yang dirilis beberapa waktu lalu, terungkap sebuah informasi menarik yang menggambarkan bagaimana kerasnya Mayer dalam bekerja.

Di akhir  2015 lalu, Mayer mengandung bayi kembar. Pada saat bersamaan, ia mengalami periode paling sulit selama kariernya di Yahoo, di mana ia memimpin rapat-rapat yang berlangsung selama tiga hari dan harus menghadapi media sampai satu hari sebelum melahirkan buah hati kembarnya.

Namun, ternyata sesaat setelah bersalin, diketahui Mayer tetap berhubungan dengan manajemen Yahoo. Bahkan, ia masih bisa berbicara dengan pimpinan Yahoo Maynard Webb melalui sambungan telepon dari ranjang rumah sakit.

Dalam pembicaraan telepon, keduanya membicarakan tentang langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil perusahaan. Beberapa waktu berselang, Yahoo mengumumkan tengah menjajaki penjualan bisnis intinya.

Meskipun berada di bawah tekanan luar biasa dari para investor aktif hingga mengambil keputusan yang paling penting bagi riwayat perusahaan, ternyata tak sulit melihat Mayer begitu ingin bekerja meski sedang dirawat di rumah sakit.

Namun, informasi ini juga memberi gambaran tentang lamanya jam kerja Mayer. Etos kerja Mayer sangat dikenal oleh para CEO perusahaan teknologi di AS. Pendiri PayPal dan CEO Max Levchin menyebut Mayer sebagai CEO paling pekerja keras di Silicon Valley.

"Ia benar-benar bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ia benar-benar ajaib, tidak ada duanya," kata CEO Salesforce Marc Benioff mengacu pada etos kerja Mayer.

Meskipun demikian, tidak sedikit pula pihak yang tidak menyukai sifat Mayer yang pekerja keras dan hobi bekerja.

Beberapa pihak mengkritik Mayer lantaran memberikan contoh buruk bagi para ibu bekerja di AS yang tak memperoleh tunjangan cuti melahirkan.

Kompas TV Bayi Kembar Hilang di RS?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat Mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat Mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Whats New
'Sidak' Kementerian ESDM Temukan Elpiji Oplosan di Hotel dan Kafe di Jakarta, Bogor, Bali

"Sidak" Kementerian ESDM Temukan Elpiji Oplosan di Hotel dan Kafe di Jakarta, Bogor, Bali

Whats New
KPPU Awasi Layanan Operasi Starlink di RI

KPPU Awasi Layanan Operasi Starlink di RI

Whats New
Simak, Ini Daftar Stasiun untuk Pembatalan Tiket Kereta di Seluruh Indonesia

Simak, Ini Daftar Stasiun untuk Pembatalan Tiket Kereta di Seluruh Indonesia

Whats New
Keluh Kesah Karyawan soal Potongan Gaji Iuran Tapera: Memberatkan!

Keluh Kesah Karyawan soal Potongan Gaji Iuran Tapera: Memberatkan!

Whats New
Buntut Kasih Harga Promo, Starlink Bantah Lakukan Predatory Pricing

Buntut Kasih Harga Promo, Starlink Bantah Lakukan Predatory Pricing

Whats New
[POPULER MONEY] Keluh Kesah PNS yang Jadi Peserta Tapera | Buntut 60 Kloter Penerbangan 'Delay', Menhub Minta Garuda Berbenah

[POPULER MONEY] Keluh Kesah PNS yang Jadi Peserta Tapera | Buntut 60 Kloter Penerbangan "Delay", Menhub Minta Garuda Berbenah

Whats New
Gaji Komite Tapera Capai Rp 43 Juta Sebulan

Gaji Komite Tapera Capai Rp 43 Juta Sebulan

Whats New
PGN Buka Suara Usai Eks Petingginya Jadi Tersangka KPK

PGN Buka Suara Usai Eks Petingginya Jadi Tersangka KPK

Whats New
Warganet Keluhkan Layanan Digital Livin' by Mandiri yang Eror

Warganet Keluhkan Layanan Digital Livin' by Mandiri yang Eror

Whats New
MPMX Bakal Bagikan Dividen Rp 115 Per Saham

MPMX Bakal Bagikan Dividen Rp 115 Per Saham

Whats New
Ada 250 Standar yang Harus Dipenuhi Indonesia untuk Jadi Anggota OECD

Ada 250 Standar yang Harus Dipenuhi Indonesia untuk Jadi Anggota OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com