JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan pada sektor konsumer, manufaktur dan infrastruktur sempat membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (5/9/2016) turun hingga masuk zona merah memasuki pukul 15.00 WIB.
Namun menjelang penutupan bursa pada 16.00 WIB, IHSG kembali berbalik arah dan mencatatkan penguatan tipis 0,07 persen atau naik 3,49 poin ke level 5.356,95.
Dengan demikian, di awal pekan ini (5/9/2016), dalam kurun waktu satu minggu, IHSG tertekan 1,51 persen sedangkan dalam kurun waktu satu bulan IHSG tertekan 0,31 persen.
IHSG dibuka di zona hijau di level 5.378,62 dan sempat menyentuh level tertinggi di 5.396,91. Sementara level terendah di 5.347,59.
Perdagangan saham mencapai volume 7,80 miliar dengan nilai transaksi Rp 6,69 triliun.
Sebanyak 176 saham ditutup naik, 137 saham ditutup turun dan 85 saham ditutup tetap. Aksi beli investor asing di semua papan perdagangan tercatat mencapai Rp 435,8 miliar.
Di jeda siang, semua indeks sektoral ditutup menguat. Namun di penutupan perdagangan Senin ini, sektor konsumer tertekan hingga 1,19 persen dan sempat membuat IHSG berbalik arah ke zona merah.
Penurunan sektor konsumer dipicu turunnya saham ICBP sebesar 2,58 persen.
Sektor manufaktur juga turun 0,36 persen sementara sektor infrastruktur juga turun 0,17 persen.
Sektor pertambangan, di sisi lain, naik paling tinggi hingga 2,68 persen disusul sektor aneka industri yang naik 1,8 persen.
Sejumlah saham pendorong bursa yakni BBRI, ASII, INDF, BSDE, MNCN, PTPP, SCMA, GGRM, CTRA, SILO, ADRO, ACES, dan LPPF.
Sejumlah saham pemberat bursa antara lain MIKA, ICBP, KLBF, BEKS, HMSP, EXCL, SSIA dan UNTR.