JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S Lukman mengharapkan kebijakan harga gas industri yang bersaing. Yakni, harganya di 6 dollar AS per Million Metric British Thermal Unit (MMbtu).
Adhi menekankan, dengan harga sekitar 6 dollar AS per MMbtu, merupakan harga netto atau sudah termasuk biaya distribusi gas. Angka tersebut, merupakan harga gas industri yang diinginkan para pengusaha, serta sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena kita (Indonesia) ekspor gas murah 3 dollar AS. Presiden mintanya 6 dollar AS. Kami juga minta 6 dollar AS tapi sudah total bersih. Kalau sekarang beli gas antara 9 dollar AS sampai 10 dollar AS termasuk biaya distribusinya," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Adhi menjelaskan, saat ini proses penurunan harga gas sedang dibahas oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sedangkan di industri makanan dan minuman sedang dilakukan pembahasan seberapa besar penurunan harga pokok pada produk makanan dan minuman (mamin) jika harga gas ini berhasil diturunkan.
"Ini sedang dalam proses dan mudah-mudahan bisa mendukung permintaan Perindustrian ke ESDM," tuturnya.
Saat ini, harga gas industri di Indonesia menyentuh angka 8 dollar AS-10 dollar AS per MMbtu, masih lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.
Harga gas industri di Singapura sekitar 4 dollar AS-5 dollar AS per MMbtu, di Malaysia 4,47 dollar AS per MMbtu, di Filipina 5,43 dollar AS per MMbtu, dan di Vietnam sekitar 7,5 dollar AS per MMbtu. (Baca: Agar Dapat Bersaing, Pupuk Indonesia Minta Harga Gas Industri Diturunkan)
GA
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.