Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR: 13,5 Juta Keluarga Indonesia Belum Miliki Rumah

Kompas.com - 17/09/2016, 19:19 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maurin Sitorus mengatakan, saat ini ada 13,5 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah.

Menurutnya, pemerintah terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah dengan program sejuta rumah, namun dalam pelaksanannya masih ada beberapa kendala seperti pembebasan tanah hingga perizinan.

"Tentu masyarakat banyak yang bertanya-tanya apakah pemerintah masih dapat mencapai target (sejuta rumah) di tengah situasi anggaran yang ketat," ujar Maurin dalam Diskusi Harian Kompas dan Radio Sonora dengan tema Tantangan Mewujudkan Program Sejuta Rumah di Tengah Pangkasan Anggaran di Kampus MM UGM, Jakarta, Sabtu (17/9/2016).

Dia menambahkan, saat ini backlog atau acuan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan masih ada karena faktor pertumbuhan penduduk dan fenomena urbanisasi yang terus terjadi.

"Data statistik backlog perumahan kita 13,5 juta keluarga yang belum mempunyai rumah. Sedangkan kebutuhan rumah baru setiap tahun karena pertumbuhan penduduk, baik karena urbanisasi masyarakat dari desa ke kota yang sebanyak 3,2 juta per tahun itu antara 800 sampai 900 ribu unit per tahun," ungkapnya.

Dia menejelaskan, atas dasar itu, pemerintah mencanangkan program sejuta rumah per tahun untuk dapat mengurangi angka backlog sekaligus menutupi tambahan permintaan setiap tahun.

Pada tahun 2016 ini pemerintah telah menganggarkan untuk pengadaan rumah sebesar Rp 8,1 triliun, meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp 7,7 triliun.

Maurin menegaskan, tantangan yang dihadapi dalam bidang perumahan luar biasa besarnya. "Memang masalah perumahan itu paling banyak di kota-kota besar dan paling banyak ada di segmen kelas menengah ke bawah," tambahnya.

Selain itu, Maurin menambahkan, di tengah situasi ekonomi yang belum stabil, sektor industri perumahan merupakan sektor industri yang dapat menggerakan berbagai industri di Indonesia.

"Sektor perumahan merupakan sektor yang luar biasa pentingnya, strategisnya bagi perekonomian, sektor perumahan adalah lokomotif perekonomian karena berkaitan dengan 170 industri lain. Jika sektor perumahan bergerak, maka 170 sektor industri lain bergerak," ujar Maurin.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, rumah yang dapat dipenuhi hanya sekitar 400 ribu hingga 500 ribu unit. Akibatnya backlog akan terus naik.

“Masih ada gap dan kekurangan lagi sebesar 400.000 ribu unit lagi setiap tahunnya. Kalau tidak diatasi dan ditangani maka backlognya akan semakin tinggi,” kata Basuki.

Program sejuta rumah merupakan program yang dicanangkan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla dan diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com