JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Dirjen Pajak kemenkeu) Ken Dwijugiasteadi mengungkapkan, realisasi penerimaan pajak baru sekitar 55 persen hingga September ini.
Padahal, target penerimaan pajak (tanpa bea cukai) yang ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P 2016) sebesar Rp 1.318 triliun.
"Total realisasi Rp 729 triliun. Ini pajak saja," ujar Ken saat jumpa pers di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Menurut Ken, realisasi penerimaan pajak Rp 729 triliun terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas Rp 431,7 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 252 triliun.
Adapun pajak dari Migas sebesar Rp 24,5 triliun dan sisanya merupakan Pajak Bumi Bangunan (PBB).
Jika dibandingkan dengan September tahun lalu, kata Ken, masih terjadi kenaikan realisasi penerimaan pajak meski tidak banyak.
Pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan pajak hanya 49 persen dari target. Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen pajak), kata Ken, masih tetap fokus mengejar target penerimaan pajak Rp 1.318 triliun tahun ini.
Meski begitu, program tax amnesty juga tidak akan ditinggalkan. Dalam APBN-P 2016, target perpajakan (termasuk bea cukai) sebesar Rp 1.355 triliun.
Terdiri dari target Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp 855,8 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 474,23 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp 17,7 triliun dan pajak lainnya Rp 7,4 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.