Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Jepang Pantau Upaya Deregulasi Pemerintah RI

Kompas.com - 24/10/2016, 13:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang (JETRO) Daiki Kazugahara mengungkapkan, saat ini investor Jepang semakin mencari tujuan investasi yang tepat untuk menuju pasar global.

Hal ini terkait ratifikasi Trans Pacific Partnership (TPP) yang sedang dilakukan Jepang.

Kazugahara mengungkapkan, salah satu tujuan investasi yang dipilih investor Jepang adalah Indonesia.

Pasalnya, bagi investor Jepang, Indonesia memiliki keunggulan tersendiri, antara lain letak geografis, tenaga kerja yang banyak, daya saing ekspor, dan manfaat lainnya ketimbang negara lainnya.

Menurut Kazugahara, daya tarik semacam itu memang dipertimbangkan oleh investor Jepang dalam memilih tujuan investor yang tepat dan optimal.

Investor Jepang, kata dia, sangat menaruh perhatian pada upaya perbaikan iklim investasi yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Kami sangat menaruh perhatian cukup besar atas dilaksanakannya upaya perbaikan iklim investasi," jelas Kazugahara pada acara Investor Forum Jepang di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Senin (24/10/2016).

Di samping itu, Kazugahara juga menyatakan investor Jepang pun memberi penilaian cukup tinggi terhadap performa dan upaya Presiden Joko Widodo dalam melakukan deregulasi dan percepatan investasi melalui paket kebijakan ekonomi.

Selain itu, para investor baru Jepang juga menaruh perhatian tinggi terhadap revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).

"Untuk meningkatkan daya saing maka kami berharap ada upaya deregulasi lebih lanjut. Kami sangat memiliki perhatian dan berharap mendapat informasi terkait upaya yang akan dilakukan pemerintah dan deregulasi," ungkap Kazugahara.

Kompas TV Pemerintah Akan Melakukan Deregulasi Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Spend Smart
Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Whats New
Data Bocor dan Dijual di 'Dark Web', Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Data Bocor dan Dijual di "Dark Web", Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Whats New
Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Whats New
MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang 'Triple' Defisit

Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang "Triple" Defisit

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Whats New
Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Whats New
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Whats New
PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi 'Online' lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi "Online" lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

Whats New
Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat 'Paylater'

Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat "Paylater"

Whats New
Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com