Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan Lewat Sayuran, BI Jaga Nilai Tukar Rupiah

Kompas.com - 31/10/2016, 07:11 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
 Wajah bantaran Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang dulu dipenuhi sampah plastik, kini berganti. Di sepanjang tepiannya sudah diisi tanaman-tanaman hijau.

Itu adalah sayur-mayur konsumsi yang ditanam secara organik. Ada cabai, pakcoy, dan selada, di antaranya.

Sayuran tersebut tumbuh dari dalam kantong-kantong plastik (polybag) hitam dengan simbol Bank Indonesia (BI). Apa urusannya BI dan kantong plastik sayuran?

Tenang, BI belum berubah fungsi menjadi pembuat atau merek kantong plastik sayuran. Logo bank sentral tertera di deretan plastik itu karena inilah areal pertanian kota (urban farming) binaan BI.

Lalu, mengapa BI mau repot-repot urus sayuran?

“Pangan (termasuk sayuran) masih jadi salah satu pengaruh (utama) stabilitas harga di Indonesia,” ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, Senin (24/10/2016).

Menurut Mirza, saat ini sebagian besar pendapatan masyarakat Indonesia masih dipakai untuk pangan. Ketika harga pangan mahal, pendapatan masyarakat pun bakal tersedot ke sana.

Saat daya beli mayoritas masyarakat Indonesia jadi melemah karena sebagian besar pendapatan mereka tersedot untuk pangan, nilai tukar rupiah pun dapat turut terancam karena tergerus inflasi.

Di sinilah bank sentral jadi perlu peduli, sebagaimana fungsi keberadaannya menjaga inflasi. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), misalnya, bahan makanan menyumbang inflasi tahunan sebesar 6,2 persen pada September 2016.

Lewat kegiatan ‘Dedikasi dalam Negeri’—Program Sosial Bank Indonesia (PSBI)—BI turun tangan ke lapangan, untuk memastikan pasokan pangan terjamin sehingga harganya tak melangit.

“Kami (BI) merasa bahwa produksi pangan di Indonesia harus ditingkatkan mulai dari skala besar sampai yang kecil, termasuk di bidang rumah tangga. Keadaan itu juga tidak hanya berlaku di desa (tempat petani) saja, tetapi juga perkotaan. Makanya, kami bina masyarakat dengan metode urban farming,” papar Mirza.

Dok. Pribadi Tri Sugiarti Urban Farming di bantaran Kali Pesanggrahan di Kelurahan Ulujami.

Namun, kata Mirza lagi, binaan yang dilakukan BI berskala kecil karena bukan merupakan tugas pokok. Meski demikian, ia berharap bahwa aktivitas binaan nantinya bisa jadi proyek percontohan.

Saat ini, binaan urban farming sudah berjalan kurang lebih satu tahun dengan target program 300 ibu anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Adapun program itu sudah menyentuh lima wilayah di DKI Jakarta dengan 15 kelompok binaan.

Dedikasi untuk Indonesia

Pada dasarnya cakupan PSBI cukup luas. Selain pemberdayaan perempuan yang di dalamnya termasuk urban farming, ada pula bina desa, penyaluran beasiswa, pengadaan fasilitas literasi keuangan, dan program kepedulian.

Kepala Divisi PSBI Iwan Setyawan menambahkan, hingga saat ini manfaat program sosial tersebut setidaknya sudah dirasakan oleh ribuan masyarakat pra-sejahtera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com